MA'HAD ISLAM TERPADU AL- KHAIRIYYAH, SEKOLAH DAN PONDOK PESANTREN.....................DENGAN MOTTO: BERILMU AMALIYAH - BERAMAL ILMIYAH - MENJAGA UKHUWWAH ...........................YAYASAN MIT ALKHAIRIYYAH KARAWANG MENERIMA SEGALA BENTUK DONASI YANG HALAL DAN TIDAK MENGIKAT; MELALUI BANK JABAR . No. Rekening : 0014732411100 atas nama : Pondok Pesantren Al-Khairiyyah Karawang...........................Facebook: khaeruddin khasbullah.....

SEPUTAR AL-KHAIRIYYAH (facebook:: https://www.facebook.com/khaeruddin.khasbullah)

Minggu, 25 September 2011

SYEKH ABDUL QODIR AL-JIILANY BERBICARA TENTANG TAQWA

ANEKA RAGAM MAKNA TAQWA MENURUT SYEKH ABDUL QODIR AL- JIILANY
Oleh: H. Khaeruddin Khasbullah



Sering kita mendengar sang Khotib saat berkhotbah menjelaskan maksud dan arti makna kalimat TAQWA dengan definisi yang hampir seragam, yakni: ”Melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangannya”.

Ternyata definisi ini hanya merupakan sebagian kecil dari sekian banyak definisi yang diberikan ulama tentang hal itu. Berikut ini diantara beberapa definisi tentang TAQWA tersebut yang diberikan para ulama, di nukil dari kitab AL- GHUNYAH karya Syekh Abdul Qodir Al- Jiilany Jilid I yang telah beliau paparkan tak kurang dari 4 halaman dari halaman 141 sampai halaman 145, berisi lebih dari 50 definisi yang ber- aneka ragam- yang semuanya setelah diteliti merujuk kepada Al- Qur’an dan Sunnah Rasul . Disini penulis hanya akan mengambil beberapa definisi saja yang dinukil dari halaman 141:


Syekh Abdul Qodir Al- Jilany menulis:

“Para ulama berbeda pendapat tentang makna TAQWA dan hakekat Muttaqy (orang yang bertaqwa) itu. Adapun yang dapat di nukil dari Sabda Nabi SAW adalah pernyataan beliau SAW:

Nabi SAW bersabda “Makna TAQWA terkumpul dalam firman Allah: - Sesungguhnya Allah memerintahkan agar berbuat adil dan berbuat ihsan (baik)- serta menyantuni para kerabat, dan agar mencegah dari perbuatan keji dan munkar serta perbuatan lacur. Allah menasehati kalian agar kalian dapat mengambil pelajaran” (An- Nahl 90).

Ibnu Abbas RA berkata: ” Orang Muttaqy itu seseorang yang menjaga diri dari syirik, dari dosa- dosa besar, dan dari segala perbuatan keji”.

Ibnu Umar RA berkata: “Taqwa itu hendaknya kamu jangan memandang diri kamu lebih baik dibanding orang lain”.

Al- Hasan, semoga Allah merahmatinya- dia berkata: “Orang bertaqwa itu adalah seseorang yang berkata kepada setiap orang yang dia lihat: ”O,.. Orang ini lebih baik dariku”

Umar bin Khottob RA berkata kepada Ka’ab Al- Ahbar: “Ceriterakan padaku tentang makna taqwa”, Ka’ab balik bertanya: “Apakah anda pernah meliwati jalan yang penuh duri?”. Umar menjawab: “Tentu”. Ka’ab meneruskan: “Apa yang anda lakukan?”. “Aku berhati- hati dan berusaha kuat agar tak kena duri”. Kata Ka’ab: “Itulah makna taqwa”. Kemudian Ka’ab membacakan sebuah syair:

خل الذنوب صغيرها وكبيرها فهو التقي
واصنع كماش فوق أر ض الشوك يحذر ما يرى
لا تحقرن صغيرة إن الجبال من الحصى

Hindari segala dosa- yang kecil dan yang besarnya- itulah ketaqwaan
Bertindaklah bagaikan seseorang melewati padang duri, dia berhati- hati kepada segala yang ia lihat.
Sungguh jangan menganggap remeh sebuah dosa kecil
(Karena) sesungguhnya gunung pun tersusun dari kerikil- kerikil yang kecil.

Umar bin Abdul Aziz berkata: “ Ketaqwaan itu bukan sekedar puasa disiang hari dan qiyam dimalam hari atau melakukan keduanya itu. Tapi taqwa itu meninggalkan apa yang dilarang Allah, mengerjakan apa yang difardhu kanNya, Maka yang Alloh anugerahkan selebihnya adalah kebaikan”.

Ditanyakan kepada Tholq bin Hubaib: “ Terangkan untukku tentang taqwa”.
Maka Tholq berkata: “Taqwa itu ber- amal dengan penuh kebaktian pada Allah atas dasar petunjuk cahaya Ilahiyyah, penuh harap atas pahala dari Allah, dan malu kepada Allah (bila sampai melalaikan kebaktian kepada Allah)”................dstdst.

Sumber: Syekh Abdul Qoodir Al- Jiilany: Al- Ghunyah I/141

Tidak ada komentar:

Posting Komentar