MA'HAD ISLAM TERPADU AL- KHAIRIYYAH, SEKOLAH DAN PONDOK PESANTREN.....................DENGAN MOTTO: BERILMU AMALIYAH - BERAMAL ILMIYAH - MENJAGA UKHUWWAH ...........................YAYASAN MIT ALKHAIRIYYAH KARAWANG MENERIMA SEGALA BENTUK DONASI YANG HALAL DAN TIDAK MENGIKAT; MELALUI BANK JABAR . No. Rekening : 0014732411100 atas nama : Pondok Pesantren Al-Khairiyyah Karawang...........................Facebook: khaeruddin khasbullah.....

SEPUTAR AL-KHAIRIYYAH (facebook:: https://www.facebook.com/khaeruddin.khasbullah)

Senin, 30 November 2015

LIMA PENAKLUKAN YANG MEMBUAT DUNIA TA'AJJUB

LIMA  PENAKLUKAN YANG MEMBUAT DUNIA TA'AJJUB
https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images…
1- Fatkhu Makkah

Setelah orang- orang Quraisy melanggar perdamaian Hudaibiyyah, maka Rasululloh memutuskan untuk menghukum pengkhianatan ini dengan menaklukkan Mekah.
Pada tanggal 17 Ramadhan 8 H, pasukan Islam meninggalkan Marr Azh-Zhahran menuju Makkah. Rasul memerintahkan Abu Sufyan menemui Quraisy. Abu Sufyan kemudian berkata kepada kaumnya: "Barangsiapa menutup pintu rumahnya, maka dia aman.Barang siapa memasuki Masjidil Harom, maka ia aman, dan barang siapa masuk (berlindung) di rumah Abu Sofyan, maka ia aman”
Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam diizinkan Allah untuk berperang di Mekah hanya pada hari penaklukan kota Mekah dari sejak terbit matahari hingga ashar. Beliau tinggal di Mekah selama sembilan hari dengan selalu mengqashar shalat dan tidak berpuasa Ramadhan di sisa hari bulan Ramadhan. Sejak saat itulah, Mekah menjadi negeri Islam, sehingga tidak ada lagi hijrah dari Mekah menuju Madinah.
Tak ada satupun yang terluka dalam penaklukan kota ini terkecuali korban perang kecil dengan pasukan muslim (combattan/ jundun) yang dipimpin oleh Kholid bin Walid dan Rasululloh menyatakan dengan sabdanya yang tekenal : إذهبوا وأنتم الطلقاء "Pergilah kalian. Kalian bebas"!

2- Penaklukan Kota Baitul Maqdis I (Th ke 14 Hijriyyah).

Umar memasuki kota itu dengan penuh tawadhu kepada Allah yang telah membukakan kota suci itu kepada kaum Muslimin dengan secara damai setelah pengepungan 4 bulan lamanya. Tak ada satupun gedung yang diruntuhkan atau wanita dan orang tua yang teraniaya.
Beliau masuk kota suci itu dengan didampingi oleh pendeta Kopernikus. Dalam kesempatan itu beliau masuk Masjidil Aqsha dan bershalat di dalamnya. Setelah itu beliau mengadakan peninjauan ke berbagai daerah kota suci itu dan menyuruh kepada semua gubernurnya untuk berlaku baik terhadap penduduk kota suci itu karena mereka berhak untuk mendapatkan penghormatan lebih dari penduduk kota lainnya. Dan dalam kesempatan itu pula beliau mengumumkan pemberian perlindungan dan keamanan bagi jiwa mereka, harta benda, maupun rumah peribadatan penduduk. Dan melarang kaum Muslimin utnuk mendirikan masjid diatas tempat peribadatan kaum Nasrani (dilarang merusak gereja untuk mendirikan diatasnya masjid Islam).* Lihat: Hadharatul Arab, hal 135.
Yerussalem di rebut kembali oleh kaum Nasrani pada tahun 1099 M pada 15 Juli 1099 M dan mendirikan Kerajaan Yerusalem dengan rajanya, Godfrey. Tercatat dalam sejarah mereka dengan kejam membunuh semua penduduk termasuk orang tua, wanita dan anak- anak sampai darah menggenangi Masjid Al- Aqsho.


3- Penaklukan Kota Baitul Maqdis ke II ( 583 H )
Setelah pengepungan, maka Balian, panglima pasukan Salib di Yerussalem menyerah.
Shalahuddin memasuki Jerusalem pada hari Jumat 27 Rajab 583 H / 2 Oktober 1187, kota tersebut kembali ke pangkuan umat Islam setelah selama 88 tahun dikuasai oleh orang-orang Nasrani. Kemudian ia mengeluarkan salib-salib yang terdapat di Masjid al-Aqsha, membersihkannya dari segala najis dan kotoran, dan mengembalikan kehormatan masjid tersebut, dan semua penduduk kota tersebut dijamin keamanannya dengan syarat setiap laki-laki dari mereka membayar 10 dinar, untuk perempuan 5 dinar, dan anak-anak 2 dinar sebagai tanda kekalahan. Bahkan akhirnya banyak dari mereka yang dibebaskan dari membayar tebusan itu.

Tidak sebagaimana kaum Nasrani sebelumnya yang membantai habis penduduk Muslim di Yerussalem termasuk wanita dan anak- anak setelah berhasil merebutnya dari pasukan kaum Muslimin pada tahun 1099 M pada 15 Juli 1099 M[15] dan mendirikan Kerajaan Yerusalem dengan rajanya, Godfrey. Mill, seorang sejarawan Inggris menulis, “Kaum muslimin dibantai di jalan-jalan dan rumah-rumah. Di Yerusalem tidak ada tempat untuk berlindung dari efek kemenangan pasukan salib. Sebagian orang melarikan diri dari pembantaian. Mereka menjatuhkan diri dari atas tembok yang tinggi. Sebagian lainnya bersembunyi di benteng-benteng dan menara-menara, bahkan di masjid-masjid. Akan tetapi, semua ini tidak dapat menyembunyikan mereka dari mata orang-orang Kristen yang selalu mengikuti mereka ke mana pun mereka pergi.”Sekitar 80.000 ribu jiwa mati menjadi korban tanpa dosa.

Philip K Hitti dalam History of Arab mengatakan “Ada perbedaan sangat nyata antara perlakuan Shalahuddin terhadap penduduk sipil Frank dan perlakuan orang-orang Frank terhadap kaum muslimin 88 tahun sebelum itu.”

4- Penaklukan Persia.

Ketika pasukan Persia terus mengganggu pasukan kaum Muslimin yang berada dibalik Pegunungan Zagros, Khalifah Umar memerintahkan dilancarkannya invasi penuh terhadap Kekaisaran Persia Sassaniyah pada tahun 642, yang selesai dengan penaklukan penuh Sassaniyah pada pertengahan tahun 644. Penaklukan cepat Persia dalam serangkaian serangan bercabang banyak yang terkoordinasi secara baik, diarahkan oleh Khalifah Umar dari Madinah ribuan mil dari medan perang di Persia, merupakan pencapaian terbesarnya, menjadikannya dikenal sebagai seorang ahli strategi politik dan militer yang piawai.

Ketika Pasukan kaum muslimin memasuki Ibu kota Persia -Ktesiphon, mereka dapat menawan putri sang Kaisar Yazdagerd III. Sejarawan Muslim Al-Masudi menulis, yaitu Yazdegerd III memiliki putra-putra yang bernama Bahram dan Peroz, serta tiga putri yang bernama Shahrbanu, Adrag, dan Mardawand. Riwayat menyebutkan bahwa putri-putri tersebut dibawa ke Madinah, dan setelah dimerdekakan oleh Ali bin Abi Thalib, masing-masing kemudian menikah dengan Husain bin Ali, Abdullah bin Umar, dan Muhammad bin Abu Bakar. Perkawinan Husein bin Ali dengan Shahrbanu dilakukan dengan penuh kemulyaan dan kemudian berputera Ali bin Husain, dan dianggap sebagai Imam Syiah keempat, sehingga bangsa Persia merasa sebagai besan/ keluarga besar Nabi Muhammad SAW dan keluarga besar orang- orang Arab, bukan sebagai bangsa yang dikalahkan dan akhirnya mengganti keyakinan Majusi mereka dengan keyakinan Islam (mayoritas Syi'ah).

 5- Penaklukan Byzantium (Costantinople) oleh Sultan Mehmet II.

29 Mei 1453 ( 857 H): Pasukan Turki Ottoman melakukan serangan besar-besaran terhadap benteng Costantinopel.  Dengan dibantu pasukan dari Anatolia. Melihat Serangan ini, Gustiniani, salah seorang Jendral Byzantium menyarankan Constantin untuk mundur. Namun ia menolaknya, malah melepas baju perang nya dan pergi bertempur bersama para pasukannya, namun sampai akhir pertermpuran jasadnya tidak pernah ditemukan.

Pasukan Ottoman berhasil masuk benteng melalui pintu Edirne, kemudian Mehmet II berorasi di depan para rakyat Consantinopel, bahwa ia akan menjamin keamanan seluruh warga Constantine, termasuk harta, jabatan dan tempat peribadatan mereka.

Karena tertarik dan kagum dengan kemuliaan Sultan Mehmet II dan para khalifah penggantinya, maka akhirnya seluruh penduduk Turki melepaskan keyakinan Kristen Orthodox mereka dan memeluk Islam tanpa paksaan......

Dari berbagai sumber sejarah, dirangkum oleh: H. Khaeruddin Khasbullah.