MA'HAD ISLAM TERPADU AL- KHAIRIYYAH, SEKOLAH DAN PONDOK PESANTREN.....................DENGAN MOTTO: BERILMU AMALIYAH - BERAMAL ILMIYAH - MENJAGA UKHUWWAH ...........................YAYASAN MIT ALKHAIRIYYAH KARAWANG MENERIMA SEGALA BENTUK DONASI YANG HALAL DAN TIDAK MENGIKAT; MELALUI BANK JABAR . No. Rekening : 0014732411100 atas nama : Pondok Pesantren Al-Khairiyyah Karawang...........................Facebook: khaeruddin khasbullah.....

SEPUTAR AL-KHAIRIYYAH (facebook:: https://www.facebook.com/khaeruddin.khasbullah)

Senin, 02 September 2013

HAID BERKEPANJANGAN, MASALAH MEDIS DAN HUKUM FIKIHNYA

HAID BERKEPANJANGAN (menometrorrhagia)





Ada saatnya menstruasi tak lagi kompromi, betapa gelisahnya ketika seorang wanita mengalami menstruasi tidak seperti biasanya. Bayangkan, ketika darah haid menetes (mengalir) melebihi bilangan minggu, bahkan lebih sebulan. Bagaimana kegundahannya ? Tanyakan rasanya …

ADA BEBERAPA CONTOH KASUS

Kasus 1: 
Seorang gadis SMU didampingi ibundanya, tertunduk malu ketika menceritakan bahwa menstruasinya berlangsung hampir 3 minggu. Tidak seperti biasa, yang rata-rata berlangsung sekitar 5-7 hari. Sebelumnya, si gadis mulai gelisah saat menstruasi tidak berhenti hingga menginjak minggu kedua. Curhat kepada teman sebaya tidak melegakan lantaran sama-sama tidak mengerti seluk beluk menstruasi. Seperti biasa, beragam anjuran diterima si gadis sebagai “usaha” menghentikan menstruasi yang kali ini tak mau kompromi.

Kasus 2
Wanita muda berusia sekitar 25 tahun mengeluh:
Menstruasi saya sudah 3 minggu lebih, hampir sebulan. Selama itu pula kami tidak berhubungan ( dengan suami), sampai-sampai tidak sholat,  Kami belum punya anak. Apakah ada kelainan kandungan misalnya tumor ? Apakah kandungan turun ? Apakah bisa punya anak ?

Jawaban singkat:
1.    Tentang kemungkinan adanya TUMOR:
Jawab: Belum tentu (sebagian besar tidak), sebaiknya tetap periksa.

2.   Tentang kandungan turun: 
Jawab: Tidak. Kandungan tidak turun. 

3.   Tentang bisakah punya anak?
Jawab:  Bisa, jika keduanya subur dan atas ijin Tuhan YME


Kasus 3: 
Ibu muda menggendong bayi masuk ruang praktek, lalu berujar:

Saya mengalami menstruasi 19 hari, kadang sedikit kadang banyak. Sebelumnya tidak pernah mengalami seperti ini. Sudah ke spesialis kandungan dan periksa USG (ultrasonografi), kata dokter kandungan tidak ada kelainan. Waktu saya tanya, katanya gangguan keseimbangan …*lupa*(maksudnya adalah gangguan hormonal). Dan saat saya tanya lagi apakah ada hubungannya dengan spiral, dokter kandungan mengatakan mungkin iya mungkin tidak. Kalau setelah minum obat masih perdarahan, rencananya harus kuret (pembersihan daerah uterus). Yang benar yang mana?

Jawaban singkat:
Benar semua. Memang demikianlah urutannya.

Kasus 4: 
Seorang ibu berusia sekitar 55 tahun panik ketika menstruasi berkepanjangan hampir 6 minggu (1,5 bulan) : dan beliau mengatakan bahwa sebelumnya menstruasi tidak teratur, sedikit dan singkat. Setelah pengobatan masih perdarahan, dilakukan kuret oleh dokter spesialis kandungan sampai 2 kali. Kuret pertama menunjukkan hasil pemeriksaan patologi anatomi (pemeriksan mikroskopis) tidak didapatkan tanda-tanda keganasan. Ketika masih perdarahan, dilanjutkan dengan kuret kedua. Alhamdulillah, perdarahan berhenti.

Empat contoh kasus di atas menunjukkan bahwa menstruasi berkepanjangan bisa menimpa wanita mulai remaja (sudah menstruasi) hingga pre-menopause (menjelang berakhirnya masa menstruasi). Sekitar 20% bisa dialami oleh wanita remaja dan wanita muda, sedangkan 40% pada wanita paruh baya (usia lebih 40 tahun).
Obesitas (terlalu gemuk), pekerjaan berat dan stress diduga ikut berperan terjadinya menometrorrhagia (menstruasi berkepanjangan).

Gambaran Umum
Disfunctional Uterine Bleeding atau Kelainan Perdarahan Rahim (DUB) adalah penyebab tersering terjadinya perdarahan rahim abnormal pada wanita di usia reproduksi. Diagnosa Dysfunctional Uterine Bleeding dapat ditegakkan bila tidak ditemukan kelainan organ.

PENGERTIAN
Disfunctional uterine bleeding (DUP) atau perdarahan uterus disfungsional adalah perdarahan abnormal yang dapat terjadi di dalam siklus maupun di luar siklus menstruasi, karena gangguan fungsi mekanisme pengaturan hormon (otak-indung telur-rahim), tanpa adanya kelainan organ.

SIKLUS NORMAL

Siklus menstruasi normal terjadi setiap 21-35 hari dan berlangsung sekitar 2-7 hari.

Pada saat menstruasi, jumlah darah yang hilang diperkirakan 35-150 ml, biasanya berjumlah banyak hingga hari kedua dan selanjutnya berkurang sampai menstruasi berakhir. *Nedra Dodds, MD, 2006*

BAGAIMANA TERJADINYA ?

Secara garis besar, kondisi di atas dapat terjadi pada siklus ovulasi (pengeluaran sel telur/ovum dari indung telur/ masa subur), tanpa ovulasi maupun keadaan lain, misalnya pada wanita premenopause (folikel persisten).

Sekitar 90% perdarahan uterus disfungsional (perdarahan rahim) terjadi tanpa ovulasi (anovulation) dan 10% terjadi dalam siklus ovulasi.

Pada siklus ovulasi.
Perdarahan rahim yang bisa terjadi pada pertengahan menstruasi maupun bersamaan dengan waktu menstruasi. Perdarahan ini terjadi karena rendahnya kadar hormon estrogen, sementara hormon progesteron tetap terbentuk.

Pada siklus tanpa ovulasi (anovulation)
Perdarahan rahim yang sering terjadi pada masa pre-menopause dan masa reproduksi. Hal ini karena tidak terjadi ovulasi, sehingga kadar hormon estrogen berlebihan sedangkan hormon progesteron rendah. Akibatnya dinding rahim (endometrium) mengalami penebalan berlebihan (hiperplasi) tanpa diikuti penyangga (kaya akan pembuluh darah dan kelenjar) yang memadai.
Nah, kondisi inilah penyebab terjadinya perdarahan rahim karena dinding rahim yang rapuh dan kemudian pecah. Di lain pihak, perdarahan tidak terjadi bersamaan. Permukaan dinding rahim di satu bagian baru sembuh lantas diikuti perdarahan di permukaan lainnya. Jadilah perdarahan rahim berkepanjangan.

G E J A L A
Perdarahan rahim dapat terjadi tiap saat dalam siklus menstruasi. Jumlah perdarahan bisa sedikit-sedikit dan terus menerus atau banyak dan berulang. Kejadian tersering pada menarche (atau menarke: masa awal seorang wanita mengalami menstruasi) atau masa pre-menopause.

FAKTOR PENYEBAB
Hingga saat ini penyebab pasti perdarahan rahim disfungsional (DUB) belum diketahui secara pasti. Beberapa kondisi yang dikaitkan dengan perdarahan rahim disfungsional, antara lain:
·         Kegemukan (obesitas)
·         Faktor kejiwaan
·         Alat kontrasepsi hormonal
·         Alat kontrasepsi dalam rahim (intra uterine devices)
·   Ada Beberapa penyakit yang dapat dihubungkan dengan perdarahan rahim (DUB), misalnya: trombositopenia (kekurangan trombosit atau faktor pembekuan darah), Kencing Manis (diabetus mellitus), dan lain-lain
·         Walaupun jarang, perdarahan rahim dapat terjadi karena: tumor organ reproduksi, kista ovarium (polycystic ovary disease), infeksi vagina, dan lain-lain.

   (Imbalance of hormones (estrogen and progesterone), Fibroids (benign uterine tumors), Pelvic infection, Endometrial disorder, Intrauterine device, Hypothyroidism, Pregnancy, Ovarian cyst or tumor and other hormonal causes).




D I A G N O S A
Untuk menegakkan diagnosa, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

·         Wawancara atau anamnesa 
Wawancara harus cermat. Pertanyaan yang perlu diajukan: kapan usia mulai menstruasi (menarche), siklus setelah mengalami menstruasi, jumlah dan lamanya menstruasi, dan … maaf, sambil menilai status emosinya. oleh karena itu, bagi wanita yang mengalaminya dianjurkan untuk menceritakan apa adanya, jangan malu-malu.

·         Pemeriksaan Gejala 

·   Pemeriksaan UMUM. Ditujukan untuk mengetahui berbagai kemungkinan penyebab terjadinya perdarahan rahim.
·         Pemeriksaan ORGAN REPRODUKSI (ginekologis)

Pada pemeriksaan khusus ini, ditujukan untuk:

* Menyingkirkan kemungkinan kelainan organ sebagai penyebab perdarahan abnormal, misalnya: perlukaan (physicaly damage), polip leher rahim, infeksi, abortus, tumor, dan lain-lain.

* Menegakkan diagnosa dengan kuret (tidak berlaku bagi gadis).

P E N G O B A T A N
Setelah menegakkan diagnosa dan setelah menyingkirkan berbagai kemungkinan kelainan organ, jika teryata tidak ditemukan penyakit lainnya, maka langkah selanjutnya adalah melakukan prinsip-prinsip pengobatan sebagai berikut:

1.    Menghentikan perdarahan.
2.    Mengatur menstruasi agar kembali normal
3.    Transfusi jika kadar hemoglobin (Hb) kurang dari 8 gr/ DL (GRAM/DEKALITER~ 100 MILILIETR).

1. Menghentikan perdarahan
Langkah-langkah upaya menghentikan perdarahan adalah sebagai berikut:
Kuret (curettage).
Kuret dilakukan hanya untuk wanita yang sudah menikah. Tidak bagi gadis dan tidak bagi wanita menikah tapi belum sempat berhubungan intim.

O b a t (medikamentosa)

1.    Golongan estrogen.
Pada umumnya dipakai estrogen alamiah, misalnya: estradiol valerat (nama generik) yang relatif menguntungkan karena tidak membebani kinerja liver dan tidak menimbulkan gangguan pembekuan darah. Jenis lain, misalnya: etinil estradiol, tapi obat ini dapat menimbulkan gangguan fungsi liver.

Dosis dan cara pemberian:
* Estrogen konyugasi (estradiol valerat): 2,5 mg diminum selama 7-10 hari.
* Benzoas estradiol: 20 mg disuntikkan intramuskuler. (melalui bokong)
* Jika perdarahannya banyak, dianjurkan nginap di RS (opname), dan diberikan Estrogen konyugasi (estradiol valerat): 25 mg secara intravenus (suntikan lewat selang infus) perlahan-lahan (10-15 menit), dapat diulang tiap 3-4 jam. Tidak boleh lebih 4 kali sehari.

2. Obat Kombinasi
Obat golongan ini diberikan secara bertahap bila perdarahannya banyak, yakni 4×1 tablet selama 7-10 hari, kemudian dilanjutkan dengan dosis 1×1 tablet selama 3 hingga 6 siklus.

3. Golongan progesteron
Obat untuk jenis ini, antara lain:

* Medroksi progesteron asetat (MPA): 10-20 mg per hari, diminum selama 7-10 hari.

* Norethisteron: 3×1 tablet, diminum selama 7-10 hari.

2. Mengatur menstruasi agar kembali normal
Setelah perdarahan berhenti, langkah selanjutnya adalah pengobatan untuk mengatur siklus menstruasi, misalnya dengan pemberian:

·Golongan progesteron: 2×1 tablet diminum selama 10 hari. Minum obat dimulai pada hari ke 14-15 menstruasi.
·Transfusi jika kadar hemoglobin kurang dari 8 gr/DL.
Yang ini, mau tidak mau nginap di Rumah Sakit atau klinik. Oya, hampir ketinggalan, sekedar diketahui, sekantong darah (250 cc) diperkirakan dapat menaikkan kadar hemoglobin (Hb) 0,75 gr/DL. Ini berarti, jika kadar Hb ingin dinaikkan menjadi 10 gr/DL, maka kira-kira perlu sekitar 4 kantong darah.

PRAKIRAAN HASIL PENGOBATAN (Prognosis)
Hasil pengobatan bergantung kepada proses perjalanan penyakit (patofisiologi)

* Penegakan diagnosa yang tepat dan regulasi hormonal secara dini dapat memberikan angka kesembuhan hingga 90 %.

* Pada wanita muda, yang sebagian besar terjadi dalam siklus anovulasi, dapat diobati dengan hasil baik, dan sukses.

PERMASALAHAN
Mengingat perdarahan rahim bagi wanita muslim berkaitan erat dengan masalah peribadatan, khususnya dalam hal fiqih (hukum), maka perlu keterlibatan berbagai pihak terutama kalangan medis dan ahli fiqih untuk membahasnya. Perlu diingat bahwa pembahasan fiqih akan memunculkan khilafiyah (perbedaan pendapat), terkait soal waktu suci. Maksudnya, “waktu” (kapan sih?) seorang wanita dengan perdarahan rahim sudah dianggap wajib melaksanakan ibadah kendati yang bersangkutan masih mengalami perdarahan.
Sengaja penulis mengangkat masalah ini agar kita dapat saling memahami jika terjadi perbedaan soal masa suci (waktu mandi wajib). Bukankah hal ini adakalanya ditanyakan pasien ?
Bagaimana soal berhubungan intim ?


HUKUM MENSTRUASI BERKEPANJANGAN MENURUT IMAM SYAFI’I & HAMBALI

Menurut Imam Syafi’i dan Imam Hanbali, masa haid paling cepat adalah satu hari satu malam, masa standar (pada umumnya) enam atau tujuh hari, sedangkan masa paling lama adalah lima belas hari lima belas malam. Bila lebih dari itu, maka darah yang keluar dari kelamin wanita tersebut dianggap sebagai darah istihadhah. Pendapat ini sesuai dengan perkataan Ali bin Abi Thalib ra., “Masa haid paling cepat adalah satu hari satu malam, dan bila lebih dari lima belas hari maka darah yang keluar menjadi darah istihadhah.”


Catatan penting:
* Penulisan obat, dosis dan cara pemberian, dimaksudkan sebagai sharing informasi dan sedikit tambahan pengetahuan. Bukan untuk mengobati diri sendiri.
* Jika mengalami masalah semacam ini (semoga tidak), dianjurkan konsultasi dan memeriksakan diri kepada dokter setempat atau dokter ahli kandungan (jika ada).
* Tanyakanlah hukum fikihnya kepada Ustadz/ Kiyai yang qualified.


Istilah seputar perdarahan abnormal
Beberapa istilah penting terkait Perdarahan abnormal rahim, antara lain:
· Estrogen: hormon reproduksi wanita, yang selama siklus menstruasi menghasilkan lingkungan yang sesuai untuk fertilisasi, implantasi dan pemberian zat makanan pada permulaan embrio.
· Progesteron: hormon yang berfungsi mempersiapkan rahim untuk menerima dan mengembangkan sel telur.
· Menorrhagi: perdarahan rahim lebih 7 hari atau jumlah perdarahan yang berlebihan (lebih dari 80 ml per hari)
· Metrorrhagia: perdarahan rahim (biasanya dalam jumlah normal) yang terjadi dengan interval waktu tidak teratur atau lebih panjang.
· Menometrorrhagia: perdarahan rahim yang berlebihan dalam jumlah dan lamanya perdarahan, dapat terjadi dalam periode menstruasi maupun di antara periode menstruasi.
·Intermenstrual bleeding (spotting): perdarahan rahim yang bervariasi dalam hal jumlahnya (biasanya sedikit) pada periode menstruasi.
· Polymenorrhea: menstruasi yang terjadi dengan interval kurang dari 21 hari.
· Olygomenorrhea: menstruasi yang terjadi dengan interval antara 35 hari hingga 6 bulan.

Kata kunci: Menometrorrhagia, menorrhagia, metrorrhagia, Dysfunctional Uterine Bleeding (DUB). Kode ICD.10 (International Statistical Classification of Diseases): N92: Menstruasi berlebihan dalam jumlah banyak, berulang dan tidak teratur. Tidak termasuk: postmenopausal bleeding (N.95.0) Varian: N.92.0-N.92.6


Bacaan:

* Pedoman Diagnosis dan Terapi Lab Ilmu Kebidanan dan Kandungan, RSUD dr. Soetomo, Surabaya

* Dysfunctional Uterine Bleeding (DUB), Nedra Dodds. MD, Emory Adventist Hospital, 2006
* Lihat:Donald A. F. Nelson, MD. http://www.health.am/gyneco/more/menorrhagia/
* Kitab- kitab Fikih Madzhab Syafi’i