MA'HAD ISLAM TERPADU AL- KHAIRIYYAH, SEKOLAH DAN PONDOK PESANTREN.....................DENGAN MOTTO: BERILMU AMALIYAH - BERAMAL ILMIYAH - MENJAGA UKHUWWAH ...........................YAYASAN MIT ALKHAIRIYYAH KARAWANG MENERIMA SEGALA BENTUK DONASI YANG HALAL DAN TIDAK MENGIKAT; MELALUI BANK JABAR . No. Rekening : 0014732411100 atas nama : Pondok Pesantren Al-Khairiyyah Karawang...........................Facebook: khaeruddin khasbullah.....

SEPUTAR AL-KHAIRIYYAH (facebook:: https://www.facebook.com/khaeruddin.khasbullah)

Rabu, 25 Juli 2012

SAUDI DAPAT MERUKYAT HILAL, KAMIS 19- JULY- 2012. BETULKAH?


SAUDI ARABIA DAPAT MERUKYAT HILAL AWAL ROMADHON 1433 H?
Oleh: H.Khaeruddin Khasbullah

KESAKSIAN RUKYATUL HILAL DI SAUDI PADA KAMIS 19- JULI- 2012:

Seperti kita ketahui bersama dari berita dunia bahwa Saudi Arabia telah menetapkan Awal Shiyam 1433 H jatuh pada hari Jum’at, 20- Juli- 2012. Padahal dari perhitungan astronomis, pada hari Kamis 19- Juli- 2012 posisi Hilal disana BELUM IMKAAN RUKYAT – sama seperti di Indonesia. (Lihat peta Imkaan Rukyat Dunia dibawah ini)


Minggu, 22 Juli 2012

SEPUTAR MASALAH PUASA RAMADHAN

Oleh Majlis Guru Yayasan MIT Al- Khairiyyah

Daftar pertanyaan:

I. Seputar masalah Puasa

1. Menentukan awal romadhon
2. Rukyat saat bulan masih dibawah ufuk
3. Puasa lupa niat tapi sahur
4. Niat satu kali untuk satu bulan puasa. Bolehkah?
5. Mimpi basah keluar sperma, apakah membatalkan puasa?
6. Belum mandi janabat tapi sudah masuk waktu Subuh. Puasakah?
7. Bagaimana kalau mandinya sengaja setelah Subuh?
8. Suntik tidak membatalkan puasa

Rabu, 11 Juli 2012

KAPAN AWAL PUASA DAN 1 SYAWAL 1433H. ?

H.Khaeruddin Khasbullah

Seperti kita ketahui sering terjadi beda waktu dalam penentuan awal dan akhir Romadhan. Sebagai contohnya adalah akhir Ramadhan 1428 H. Sebagian organisasi Islam menentukan tanggal 12-Oktober-2007 sebagai 1 Syawal, sedangkan Pemerintah dan beberapa organisasi Islam menentukan tanggal 13-Oktober-2007 sebagai awal bulan Syawal tersebut. Mungkin ada sebagian orang bertanya- tanya , mengapa perbedaan itu bisa terjadi, bukankah pada zaman modern sekarang ini posisi bulan dan matahari sudah dapat dihitung dengan sangat teliti bahkan sampai hitungan detik ? Ternyata masalahnya bukan pada beda perhitungan, tetapi lebih disebabkan dari adanya perbedaan penafsiran dan persepsi dari beberapa sabda- sabda Nabi sehingga berakibat kepada tata cara dan criteria penentuan bulan baru tersebut. Karena ternyata dalam beberapa methode perhitungan yang mereka lakukan, baik NU, Muhammadiyyah. Persis atau organisasi dan lembaga lainnya hasilnya mendekati sama, yakni sebagai contoh diatas, pada tanggal 11- Oktober- 2007, posisi bulan saat matahari terbenam adalah +/ - 00.37′.31” di Yogyakarta. Lalu, dimana sesungguhnya letak perbedaan itu? Mungkinkah perbedaan yang terjadi disatukan sehingga kaum muslimin dapat mengamalkan ibadah dan hari rayanya dengan seragam?