MA'HAD ISLAM TERPADU AL- KHAIRIYYAH, SEKOLAH DAN PONDOK PESANTREN.....................DENGAN MOTTO: BERILMU AMALIYAH - BERAMAL ILMIYAH - MENJAGA UKHUWWAH ...........................YAYASAN MIT ALKHAIRIYYAH KARAWANG MENERIMA SEGALA BENTUK DONASI YANG HALAL DAN TIDAK MENGIKAT; MELALUI BANK JABAR . No. Rekening : 0014732411100 atas nama : Pondok Pesantren Al-Khairiyyah Karawang...........................Facebook: khaeruddin khasbullah.....

SEPUTAR AL-KHAIRIYYAH (facebook:: https://www.facebook.com/khaeruddin.khasbullah)

Selasa, 02 Juli 2013

K.H.DAHLAN SALIM ZARKASYI - SANG PELOPOR

K.H.DAHLAN SALIM ZARKASYI - SANG PELOPOR

SEKILAS TENTANG METHODE QIROATI/ QIRAATI
Oleh: H.Khaeruddin Khasbullah
KH Dachlan Salim Zarkasyi

Qiraati hadlir di Jagat Maya

I.                    Sang Pelopor.
Kreator methode Qiroati adalah bapak K.H. Dahlan Salim Zarkasyi dari Semarang Jawa Tengah.
Beliau adalah pelopor dan pembaharu methode pembelajaran Al- Qur’an yang selama ini di Indonesia menggunakan methode Baghdadiyyah atau methode Talaqqy atau methode pengajaran  yang lain. Beliau menyusun methode ini ditengah keprihatinan merosotnya mutu baca Al- Qur’an anak- anak dan remaja di Semarang dan di Indonesia pada umumnya. Maka sistimatika yang dipergunakan Kiyai Dahlan adalah sisitimatika berdasarkan pengalaman mengajar beliau dan selalu di ukur dan ditingkatkan melalui tingkat keberhasilan pembelajaran Al- Qur’an kepada murid- muridnya. Demikianlah kemudian buku pengajaran Al- Qur’an yang kemudian dikenal dengan methode Qiroati itu muncul sebagai bentuk jihad seorang kiyai yang sangat peduli kepada peningkatan pembelajaran Al- Qur’an secara baik, tartil dan benar itu resmi diluncurkan untuk kalangan sendiri pada  1960, mendahului segala methode pembelajaran yang sekarang ini menjamur di Indonesia. Lihat penelitian Dr.Yuki Nakata tentang beliau*). Kepeloporan beliau terbukti dengan susul menyusulnya methode lain yang diakui atau tidak menggunakanan susunan urutan pelajaran Al- Qur’an dengan sistimatika yang mendekati sistimatika yang dipergunakan oleh Kiyai Dahlan.