MA'HAD ISLAM TERPADU AL- KHAIRIYYAH, SEKOLAH DAN PONDOK PESANTREN.....................DENGAN MOTTO: BERILMU AMALIYAH - BERAMAL ILMIYAH - MENJAGA UKHUWWAH ...........................YAYASAN MIT ALKHAIRIYYAH KARAWANG MENERIMA SEGALA BENTUK DONASI YANG HALAL DAN TIDAK MENGIKAT; MELALUI BANK JABAR . No. Rekening : 0014732411100 atas nama : Pondok Pesantren Al-Khairiyyah Karawang...........................Facebook: khaeruddin khasbullah.....

SEPUTAR AL-KHAIRIYYAH (facebook:: https://www.facebook.com/khaeruddin.khasbullah)

Kamis, 05 Desember 2013



HURUF MUQOTTHO'AH PADA PEMBUKA SURAT DI ALQUR'AN
Oleh: H. Khaeruddin Khasbullah





Pada beberapa surat, seperti pada Surat Al- Baqoroh, atau pada Surat Ya Sin, pada awal surat (Fawatihus Suwar) dimulai dengan Huruf Hijaiyyah yang terpotong potong (  ﺤﺮﻭﻒ ﺍﻟﻤﻗﻂﻌﺔ ). Maksud dan tujuan serta makna dari potongan huruf Hijaiyyah tersebut, hanya Allah yang tahu. Ada beberapa Ulama' yang mencoba mencari tahu rahasia dibalik tulisan- tulisan tersebut. Namun yang paling selamat adalah menyerahkan sepenuhnya makna dan maksudnya kepada pengetahuan Allah (Alloohu A'lamu Bi Muroodih).

Banyak para pembaca Al- Qur'an (bahkan yang sudah berani mengajar), ternyata salah ketika membaca huruf Muqottho'ah tersebut, karena mereka belum pernah belajar kepada seseorang yang bersyahadah/ bersambung SANAD nya kepada Rasululloh atau kepada orang yang layak mengajarkan Al- Qur'an.

Ada juga yang membacanya dengan cara berlebihan tidak sesuai Luhun Al- Arob. Padahal menurut Imam Sakhowy, ketika membaca Al- Qur'an: WAZIYAADATUHU KA NUQSHOONIHI - berlebihan dalam standar baca Alqur'an  sama saja dengan membaca dengan kekurangan.dari standar baca yang benar.

Walaupun penulis mencoba menjelaskan tentang  bagaimana cara membaca huruf Muqottho'ah tersebut melalui tulisan ini namun kepada mereka yang ingin membaca Al- Qur'an dengan benar, tetap harus belajar dan menyaksikan bacaannya kepada seorang guru Al Qur'an yang telah bersyahadah. Ingat, Nabi Muhammad saja diperiksa bacaannya tiap bulan Romadhon oleh Malaikat Jibril Alaihis Salam.

Tentang huruf Muqottho'ah ini memang tampaknya sederhana dan mudah, namun dari pengalaman penulis, cukup lama seorang santri agar dapat membaca huruf Muqottho'ah dengan benar. Bahkan kita bisa mengetahui apakah seseorang benar- benar telah mempelajari Al- Quran dengan baik, hanya dengan cara mendengarkan bagaimana seseorang membaca Huruf Muqottho'ah pada Fawatihus Suwar tersebut.

Adapun beberapa aturan dasar Tajwidnya adalah sebagai berikut:

1. Huruf Muqottho'ah pada Fawatihus Suwar huruf- hurufnya HARUS DIBACA SESUAI ASMA’UL HURUFNYA.

Misal:

dibaca ALIF – bukan A.

dibaca Lạạạạạạm – bukan La

dibaca Mịịịịịịm – bukan Ma , 


seperti pada:

الم (dibaca: Alif lạạạạạạmmmịịịịm)

ك\ﻛ dibaca Kạạạạạạf, hati- hati akhiran Fa’nya – bukan Ka

dibaca Hạạ

dibaca Yạạ

dibaca Aịịịịịịn – bukan ‘A.

dibaca Shọọọọọọd, bukan Shoo ( perhatikan dengan Qolqolah nya "dal").

Seperti pada:

كهيعص

Dibaca: كآف ها يا عين صآد (Kạạạạạạf Hạa Yạạ ‘Aịịịịịnnn Shọọọọọd.)

(Perhatikan mana huruf yang harus dibaca panjang 3 alif, mana huruf yang harus dibaca panjang satu alif saja sesuai pelajaran sebelumnya, mana yang dengung, mana yang idhar)


2. Huruf- huruf : Ha ()  Ya ( )  Tho  (  )  Ha ( )  Ro  ( ), 
Disingkat: حي طهر

 harus dibaca panjang satu Alif/ dua harokat, dan harus tidak ada kesan ada huruf hamzah diakhirannya.


3. Huruf- huruf yang berakhiran SELAIN HAMZAH  pada Asma'ul Hurufnya harus tetap dibaca akhiran nya seperti: 
 Nun (ﻨﻮﻦ) - Qof (ﻗﺎﻒ)- Shod (ﺼﺎﺪ)- ‘Ain (ﻋﻴﻦ)- Sin (ﺴﻴﻦ) - Lam (ﻻﻡ) - Kaf (ﻜﺎﻒ) - Mim (ﻤﻴﻢ) 
Disingkat:             نقص عسلكم  

4. Semua huruf yang tertera pada point 3 ( نقص عسلكم  ) harus dibaca mad  panjang  3 alif /6 harakat. (Kecuali huruf 'Ain, disana ada ikhtilaful ulama')

5.  Sifat- sifat hurufnya juga harus dijaga seperti Qolqolahnya huruf Shod atau hams nya huruf Kaf.

Kecuali yang berakhiran HAMZAH, seperti:

حاء - ياء - طاء - هاء - راء , pada point 2 diatas,  maka suara hamzahnya harus hilang.


misalnya pada tulisan يس - maka harus dibaca: Yạạ Sịịịịịịn , (tidak ada suara hamzah dibelakang suara Ya)
Tidak boleh dibaca: Ya’ Sịịịịịịn.(ada suara hamzah dibelakang suara Ya) walau pada asma'ul hurufnya ada hamzah.

6. Pada Huruf Muqottho'ah Fawatihus Suwar tersebut, TETAP BERLAKU HUKUM TAJWID, seperti Ikhfa’ Idlhar Syafawi atau Ghunnah nya.

Seperti tulisan الر - dibaca dengan: الف لام را

Maka pada tatkala membaca Lạạạạạm, maka Mim nya harus Idzhar karena Mim sukun itu Idzhar Syafawi tatkala bertemu Ro’ (huruf selain Mim dan Ba’). Lihat pasal Idzhar Syafawi.

Demikian juga pada tulisan المص dibaca

الف لام ميم صاد 

(Alif Lạạạạạạm...ịịịịịịm Shọọọọd.) Dengan dengung Mim nya yang pertama karena Mim sukun bertemu Mim (Idghom Mitsli) dan dibaca Idzhar Mim terakhirnya karena Mim Sukun bertemu huruf Shod.

Juga seperti tulisan عسق dibaca : عين سين قآف maka Nun nya huruf Ain dan Nun nya huruf Sin harus dibaca Ikhfa’ dengan dengung 1 ~ 1 ½ alif karena ada Nun Sukun bertemu Sin dan bertemu Qof.

6. Huruf Muqotto'ah  bisa disambung dengan ayat berikutnya. Ketentuan dan cara menyambungnya insya Allah akan dibahas dalam kesempatan berikutnya.


Silahkan lihat penjelasan Syekh Ayman Rushdi Suwayd tentang Huruf Muqottho'ah melalui video dibawah ini: