MA'HAD ISLAM TERPADU AL- KHAIRIYYAH, SEKOLAH DAN PONDOK PESANTREN.....................DENGAN MOTTO: BERILMU AMALIYAH - BERAMAL ILMIYAH - MENJAGA UKHUWWAH ...........................YAYASAN MIT ALKHAIRIYYAH KARAWANG MENERIMA SEGALA BENTUK DONASI YANG HALAL DAN TIDAK MENGIKAT; MELALUI BANK JABAR . No. Rekening : 0014732411100 atas nama : Pondok Pesantren Al-Khairiyyah Karawang...........................Facebook: khaeruddin khasbullah.....

SEPUTAR AL-KHAIRIYYAH (facebook:: https://www.facebook.com/khaeruddin.khasbullah)

Senin, 15 Oktober 2012

SILLATURRAHMI WILAYAH KE 4 KOORDINATOR PENDIDIKAN AL-QUR-AN METHODE QIRO'ATI & SELAYANG PANDANG PERKEMBANGAN QIRO'ATI DI KARAWANG



KAMI SEGENAP KELUARGA BESAR YAYASAN MIT AL- KHAIRIYYAH GRIYA PANORAMA INDAH PURWASARI, KARAWANG, JAWA BARAT, MENGUCAPKAN:

 "SELAMAT ATAS TERLAKSANA DAN SUKSESNYA (SILAWIL) SILLATURRAHIM WILAYAH KE-4 KOORDINATOR PENDIDIKAN AL QUR'AN METHODE QIRA'ATI  WILAYAH  JAWA BARAT,  DKI  DAN  BANTEN- DI: WISMA TOEGOE DEPAG- PUNCAK- BOGOR, PADA 12- 14 OKTOBER- 2012". 

SEMOGA MAJLIS PENDIDIKAN AL- QUR'AN METHODE QIRA'ATI KEDEPAN MAKIN MAJU UNTUK MENGANTARKAN BANGSA INDONESIA DAN DUNIA MENJADI BANGSA YANG QUR'ANI. AMIIN.

Kunjungi VIDEO Al- Khairiyyah melalui You Tube :

1. Tahfidz Juz 29- 28- 27  Pasca QIRAATI di MIT Karawang, pada: 

2. Pidato anak- anak:
atau:
Anak- anak Qiro'ati -  http://www.youtube.com/watch?v=7nDP7h7vXOY



                                              ---------o0o---------

        SELAYANG PANDANG SEJARAH QIRA'ATI DI KARAWANG.

Methode Qira'ati di Kabupaten Karawang termasuk baru. Usianya baru menginjak belasan tahunan dibanding usia Qiro'ati didaerah lain yang sudah 30 ~ 40 tahunan.

Sejarah perkembangannya tidak bisa dilepaskan dari perjuangan 3 (tiga) tokoh penting, yaitu: 

Yang pertama: Ibu Ernie Widiastuti SAg (kelahiran Kudus Jawa Tengah) yang memang dididik dalam methode Qiro'ati, yang mulai membuka TPQ (Taman Pendidikan Al Qur'an) "AL- KAUTSAR" di Puri Kosambi, Kawali, Klari, Karawang, dibawah Yayasan Al- Kautsar yang didirikan bersama Bapak H. Khaeruddin, Bapak Ir. Teguh Triyono dan para pendiri yang lain. Beliau Ibu Ernie SAg inilah yang kemudian mendapatkan AMANAH dan ditunjuk sebagai Koordinator Qira'ati di Kabupaten Karawang.

Yang kedua: Bapak H.Yadun Mufid SE (kelahiran Widasari, Indramayu, Cirebon) yang dididik oleh ayahandanya sendiri yang ahli Al Qur'an dan kemudian beliau menerjunkan dirinya dalam pengajaran ilmu Al Qur'an dengan menggunakan methode Qira'ati. Beliau adalah kakak dari pencipta methode TAMYIZ, methode cepat belajar ilmu Nahwu dari Indramayu yang terkenal itu.

Yang ketiga: H. Khaeruddin Khasbullah (kelahiran Buaran Pekalongan) yang dididik dalam ilmu Al-Qur'an oleh Al- Maghfurlah K.H. Mahrozi, Buaran Pekalongan, dan kemudian menentukan pilihan untuk menggunakan methode Qira'ati dalam pengajaran Al- Qur'an di Karawang (sebelumnya menggunakan methode Talaqqy/ Tahsin/ Musyafahah dan menurut pengalaman relatif membutuhkan waktu lebih lama, hampir 1,5 ~ 2 kali lipat waktu yang dibutuhkan dengan hasil kefasihan yang sama), karena dinilai  methode Qira'ati lebih sistimatik/ thematik dan disiplin, dimana kedisiplinan ini penting didaerah urban yang sedang berkembang pesat seperti di Karawang ini. Beliau kemudian mendirikan Yayasan Al- Kautsar bersama Ibu Ernie Widiastuti SAg dkk, mendirikan Yayasan Istiqomah/ SDIT Al- Istiqomah bersama H. Yadun Mufid SE dan Bapak Nanda SE. MM (kelahiran Sumedang), keduanya di Puri Kosambi Klari Karawang, dan beliau beserta keluarga mewakafkan sebagian tanahnya untuk mendirikan Yayasan Al- Khairiyyah Griya Panorama Indah Purwasari Karawang/ Ma'had Islam Terpadu (MIT) yang kesemuanya menggunakan methode Qira'ati dalam pembelajaran Al- Qur'annya.

FENOMENA ANEH DI KARAWANG

Ada fenomena aneh perkembangan methode Qiro'ati di Kabupaten Karawang. Hampir 90% guru- guru Qiro'ati di Karawang adalah Karyawan/ Ibu- ibu karyawan dari perusahaan- perusahaan yang ada di sekitar Karawang dari semua level, dari level operator biasa, supervisor bahkan dari level manager, sebagaimana Bapak H. Yadun Mufid SE yang beliau itu adalah manager dan pimpinan teras LABOUR UNION yang sudah biasa melanglang buana mengikuti pertemuan- pertemuan Labour Union tingkat International, atau juga H.Khaeruddin Khasbullah yang terbiasa melanglang buana untuk urusan Textile Technical Business. Tidak sebagaimana guru- guru Qiro'ati didaerah lain yang memang berasal dari dunia pendidikan/ ustadz/ guru, khususnya pendidikan agama. Hal ini tidak terlepas dari perkembangan Qiro'ati di Karawang yang justru lebih dahulu berkembang didaerah perumahan karyawan. Oleh karena itu dunia Qiro'ati di Karawang memiliki ke khas- an (dalam soal waktu) tidak identik dengan dunia Qiro'ati ditempat lain.


METHODE QIRO'ATI TIDAK USAH DI "NYOK- NYOKKE" (DIPAKSA- PAKSAKAN).

Kalimat diatas merupakan pesan dari Guru Utama Qiro'ati, yakni Romo K.H. Dahlan Zarkasyi dari Semarang.

Arti kalimat tersebut adalah bahwa kita tidak usah memaksakan pemakaian methode Qiro'ati kepada seseorang. Methode Qiro'ati ditawarkan hanya kepada yang mau dan berkenan untuk belajar Al Qur'an dengan menggunakan methode tersebut.

Namun bukan berati methode Qiro'ati tak boleh dipromosikan. Kalimat tersebut adalah kalimat TAWADHU'/ Andap ashor dari beliau, bukan berarti tak boleh memperkenalkan methode tersebut kepada masyarakat. Kalau rokok yang makruh saja dipromosikan, apalagi methode AlQur'an yang baik tentu lebih berhak untuk di promosikan. Demikian yang difahami oleh Bapak H. Khaeruddin Khasbullah dan teman- teman. Maka mulailah beliau dari perumahan ke perumahan dan dari masjid ke masjid mulai mempromosikan Al- Qur'an methode Qiro'ati bagi yang tertarik.

Prosesnya adalah:

1. Awali dengan perbincangan tentang methode Qiro'ati. Khususnya dengan para DKM/ pengurus masjid/ sekolah/ TPQ yang sudah dikenal.

2. Bila mulai tertarik, mereka dianjurkan mengundang Qiro'ati (sebagai pembicara) dan masyarakat termasuk para Ulama/ Asatidz setempat.

3. Rombongan Qiro'ati membawa serta rombongan anak- anak umur 6 ~ 10 tahun yang sudah TASHIH/ KHOTAM untuk tampil membaca dan mendemonstrasikan ilmu Al Qur'an, khususnya dengan peraga Ghorib Musykilat.

4. Para Ulama dan para Asatidz dipersilahkan untuk mengetes anak- anak dalam ilmu Al- Qur'an, tentang Tajwid, tentang Ta'rif Ghorib dan Musykilat.

Biasanya setelah acara ini banyak bapak- bapak, ibu- ibu bahkan para ustadz dan ustadzah yang akhirnya jatuh cinta dan mulai belajar methode Qiro'ati. Demikianlah yang terjadi di Mesjid Raya PERURI (Perusahaan Uang Republik Indonesia) Teluk Jambe, Pon Pes Al- Fathimiyah Teluk Jambe, Pon Pes Nihayatul Amal Mekarjaya, Mesjid Perumahan Cengkong, Mesjid Perumahan Graha Mas Klari, dll.

Maka bila biasanya ditempat lain yang mengaji Qiro'ati adalah anak- anak umur 4 ~ 10 tahun, maka jangan heran jika di Karawang yang mengaji Qiro'ati itu disamping anak- anak, juga adalah bapak- bapak dan ibu- ibu yang kadang- kadang sudah berumur lanjut (ada yang sudah berumur 80 tahun!), dan juga guru- Al Qur'an yang sudah biasa menggunakan methode lain.

PENTING: PENDEKATAN DENGAN ULAMA SETEMPAT.

Perkembangan methode Qiro'ati di Karawang tidak bisa dilepaskan dari adanya hubungan yang harmonis dan penerimaan yang baik dari para Ulama dan Asatidz setempat, apalagi sangat kebetulan adanya culture yang selaras dan juga kesamaan sanad antara beberapa ulama Qiro'ah di Karawang dan sebagian dari guru Qiro'ati (bersambung sanad ke KH. Soleh Ma'mun Al- Bantani, yang banyak mewarnai para guru Al- Qur'an di Karawang, bahkan beliau pernah berkeluarga di Karawang).

Kita sangat mengharap agar kiranya hubungan yang harmonis ini terus terjaga sehingga methode Qiro'ati dapat ikut berkiprah membentuk masyarakat Kabupaten Karawang yang Qur'ani. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar