MA'HAD ISLAM TERPADU AL- KHAIRIYYAH, SEKOLAH DAN PONDOK PESANTREN.....................DENGAN MOTTO: BERILMU AMALIYAH - BERAMAL ILMIYAH - MENJAGA UKHUWWAH ...........................YAYASAN MIT ALKHAIRIYYAH KARAWANG MENERIMA SEGALA BENTUK DONASI YANG HALAL DAN TIDAK MENGIKAT; MELALUI BANK JABAR . No. Rekening : 0014732411100 atas nama : Pondok Pesantren Al-Khairiyyah Karawang...........................Facebook: khaeruddin khasbullah.....

SEPUTAR AL-KHAIRIYYAH (facebook:: https://www.facebook.com/khaeruddin.khasbullah)

Rabu, 07 Juli 2010

@ BERKAT ADANYA IMAN - MAKA SELAMATLAH DIA

Berkat adanya iman, selamatlah dia Ba’dal hisab, masuk kesorga
Oleh: Abu Royhan El- Firdausi

Dalam sebuah hadist Qudsy Allah berfirman: “ Keluarkanlah dari neraka semua orang yang didalam hatinya ada iman walau sekedar biji zarrah” Shohih, Riwayat Imam Bukhory dan Muslim.)

Maka malaikat Malik si penjaga neraka segera menindak lanjuti perintah Allah itu dengan mengelilingi seluruh penjuru neraka. Sayup- sayup nun jauh disana ada suara rintihan dan rantapan dengan menggunakan nama Allah Yang Agung:

ﻴﺎ ﺤﻧﺎﻦ ﻴﺎ ﻤﻧﺎﻦ ﻴﺎ ﺬﺍ ﺍﻟﺠﻼﻞ ﻭﺍﻹﻜﺮﺍﻡ



“ Yầ hannần ..yầ mannần.. yầ dzal jalầli wal ikrỗm……… “ Yầ hannần ..yầ mannần.. yầ dzal jalầli wal ikrỗm……… “ Yầ hannần ..yầ mannần.. yầ dzal jalầli wal ikrỗm………” = Wahai Yang Maha Santun dan Maha Pemberi Anugerah, wahai Allah Yang memiliki Keagungan dan Kemulya-an”… demikian berulang- ulang dengan suara pilu, penuh nestapa dan sangat menggetarkan jiwa.

Malaikat Malik pun mencari sumber suara dari seluruh penjuru neraka yang teramat sangat luas itu dengan amat teliti. Disisirnya lembah demi lembah neraka, gunung demi gunung dan jurang demi jurang dengan tak kenal lelah. Sudah berlalu satu hari… dua hari…. satu tahun… seratus tahun…bahkan seribu tahun lamanya, tapi sumber suara itu tidak bisa ia temukan saking luasnya neraka dan saking berjubelnya penduduk neraka dari sejak zaman Nabi Adam sampai hari kiamat, dan suara itu terus bergema :

“ Yầ hannần ..yầ mannần.. yầ dzal jalầli wal ikrỗm……… “ Yầ hannần ..yầ mannần.. yầ dzal jalầli wal ikrỗm……… “ Yầ hannần ..yầ mannần.. yầ dzal jalầli wal ikrỗm………”.

Maka malaikat Malik melapor kepada Allah: “ Ya Rob, sudah saya cari selama seribu tahun, namun tak kunjung ketemu juga, namun suara gema tauhid itu masih menggema di neraka”.
“Kalau begitu, kau harus cari lagi sampai ketemu karena tidak boleh ada seorang yang ber- iman padaku tinggal selamanya dalam neraka!”

Maka malaikat Malikpun segera kembali menyisir neraka dengan teliti. Disisirnya lembah demi lembah neraka, gunung demi gunung dan jurang demi jurang dengan tak kenal lelah. Sudah pula berlalu satu hari… dua hari…. satu tahun… seratus tahun…bahkan seribu tahun lamanya, tapi sumber suara itu tidak bisa ia temukan saking luasnya neraka dan saking berjubelnya penduduk neraka dari sejak zaman Nabi Adam sampai hari kiamat, dan suara itu terus bergema :

“ Yầ hannần ..yầ mannần.. yầ dzal jalầli wal ikrỗm……… “ Yầ hannần ..yầ mannần.. yầ dzal jalầli wal ikrỗm……… “ Yầ hannần ..yầ mannần.. yầ dzal jalầli wal ikrỗm………”.

Malaikat Malik pun melapor kembali kepada Allah: : “ Ya Rob, sudah saya cari selama seribu tahun lagi, berarti sudah dua ribu tahun lamanya aku mencari, namun tak kunjung ketemu juga, namun suara dzikir itu masih menggema di neraka”.
“Kalau begitu, kau harus terus cari lagi sampai ketemu karena tidak boleh ada seorang yang ber- iman padaku tinggal selamanya dalam neraka!”

Maka malaikat Malikpun segera kembali menyisir neraka dengan lebih teliti. Disisirnya lembah demi lembah neraka, gunung demi gunung dan jurang demi jurang dengan tak kenal lelah. Sudah pula berlalu satu hari… dua hari…. satu tahun… seratus tahun…bahkan seribu tahun lamanya, padahal satu tahun akherat itu setara dengan 50.000 tahun didunia!!! Tapi sumber suara itu tetap saja tidak bisa ia temukan saking luasnya neraka dan saking berjubelnya penduduk neraka dari sejak zaman Nabi Adam sampai hari kiamat, dan suara itu terus bergema :

“ Yầ hannần ..yầ mannần.. yầ dzal jalầli wal ikrỗm……… “ Yầ hannần ..yầ mannần.. yầ dzal jalầli wal ikrỗm……… “ Yầ hannần ..yầ mannần.. yầ dzal jalầli wal ikrỗm………”.

Maka untuk ketiga kalinya malaikat Malik melapor setelah dua ribu tahun dia mencari. Allahpun berfirman: “Kau harus terus berusaha cari sampai ketemu, karena orang yang memiliki iman walau sebiji sawi tak boleh ia tinggal selamanya dalam neraka!!!”.

Malaikat Malik pun patuh melaksanakan perintah Rob nya tanpa reserve dan tanpa banyak alasan, karena para malaikat tidak akan pernah mendurhakai Rob nya dan selalu akan mematuhi segala perintah Nya. Disisirnya lembah demi lembah neraka, gunung demi gunung dan jurang demi jurang dengan tak kenal lelah. Sudah pula berlalu satu hari… dua hari…. satu tahun… seratus tahun…bahkan seribu tahun lamanya, berarti sudah 3000 tahun x 50.000 tahun = 150. juta tahun dunia- orang itu tersiksa di neraka, duhai….betapa sengsaranya dia….Tapi sumber suara itu tetap saja tidak bisa ia temukan saking luasnya neraka dan saking berjubelnya penduduk neraka dari sejak zaman Nabi Adam sampai hari kiamat, dan suara itu terus bergema:

“ Yầ hannần ..yầ mannần.. yầ dzal jalầli wal ikrỗm……… “ Yầ hannần ..yầ mannần.. yầ dzal jalầli wal ikrỗm……… “ Yầ hannần ..yầ mannần.. yầ dzal jalầli wal ikrỗm………”.

Maka malaikat Malik pun akhirnya memutuskan untuk melapor kembali kepada Rob nya, Maka Allah bersabda: “ Baiklah, kalau begitu akan saya jelaskan karena Aku Maha Tahu. Carilah manusia ber- iman itu disini dan disini… di gunung ini dan dilembah ini… dibukit ini dan dijurang ini… digedung tahanan nomor sekian dan kamar tahanan nomor sekian….”. Maka malaikat Malik segera mengerjakan perintah sesuai petunjuk Rob nya, dan ia temukan se- onggok arang hitam legam tak berbentuk yang terbelenggu disebuah tiang dengan dikelilingi ular, kelabang, kalajengking, dan sarana penyiksaan yang lain. Yang membuat ta’ajjub malaikat Malik, mulut orang tersebut utuh tak terbakar api neraka dan lidahnya selalu bergetar:

“ Yầ hannần ..yầ mannần.. yầ dzal jalầli wal ikrỗm……… “ Yầ hannần ..yầ mannần.. yầ dzal jalầli wal ikrỗm……… “ Yầ hannần ..yầ mannần.. yầ dzal jalầli wal ikrỗm………”.

Tatkala malaikat Malik mendekat, berteriaklah mulut yang berdzikir itu dengan amat sangat ketakutan:” Siksaan apalagi yang akan kau bawa untukku wahai malaikat Malik!!! Aku sudah tidak tahan lagi, tidak sanggup lagi aku menerima adzab yang demikian pedih karena dosa- dosaku tatkala aku hidup dahulu didunia ini…….”

Malaikat Malik menjawab:” Aku datang bukan untuk menambahkan siksa, namun untuk memenuhi perintah Tuhanku membebaskanmu dari siksaan ini karena lisanmu terus bergetar berdzikir menandakan masih adanya iman dalam dadamu…”.(Laa yazaalu lisaanuka rothban bidzikrillaah)

Malaikat Malik pun membawa orang tersebut ke NAHRUL HAYA (atau Nahrul hayat/ si perowi ragu). Orang itupun dimandikan dalam Sungai Kehidupan itu. Seketika segala penderitaannya hilang dan seluruh badan jasmaninya kembali utuh bahkan lebih bagus dan cantik disbanding aslinya.

Orang itupun kemudian datang merangkak menghadap Allah. Allahpun berfirman:” Wahai hambaku, carilah tempatmu di sorga!”

Maka orang itupun masuk kesorga dan mencari tempatnya disana, tapi ia tak mampu menemukannnya. Yang ia lihat sorga sudah penuh terisi dengan penghuninya. Maka iapun kembali menghadap Allah dan berkata:”Ya Rob, sorga telah penuh”( Ya Rob..Annahaa Mal'aa).

Allah menjawab:”Ada bagian kamu disana, carilah olehmu!” Demikian bolak balik sampai tiga kali dan tetap orang tersebut melihat bahwa sorga telah penuh, maka iapun untuk ketiga kalinya menghadap Allah seraya mengatakan bahwa sorga telah penuh.

Maka Allah kemudian berfirman:” Baiklah kalau begitu, sekarang pikirkan olehmu, seandainya kamu memperoleh sorga, apa yang ada dalam angan- anganmu!”.

Maka orang itu segera mematuhi perintah Rob nya dan segera berangan- angan, kepingin ini dan ingin itu, membayangkan ini dan membayangkan itu, ingin memiliki ini dan ingin memiliki itu…….

Kemudian Allah berfirman:” Sudahkah engkau berangan- angan?”.
“Sudah, ya Rob”.
Allahpun berfirman:” Untuk kamu DUA KALI LIPAT yang kau angan- angankan”.

Itulah makna: “A’dadtu li ibaadii maa laa ainun ro’at walaa udzunun sami’at wala khothoro ‘ala qolbin basyar”= Aku telah sediakan untuk hamba- hambaku besok disorga, apa yang mata belum pernah lihat, yang telinga belum pernah mendengar dan belum terpikir oleh angan- angan seorang manusia”.

Tatkala membacakan hadist ini dalam pengajian, Imam Hasan Al- Bashry menutup kajiannya dengan memanjatkan do’a: “ Semoga orang yang dimaksud dalam hadist tersebut adalah saya. Amiin…….”.

Tatkala hal ini ditanyakan oleh jama’ah pengajiannya, beliau menjawab: “Ya, karena orang itu SUDAH PASTI masuk sorga walau disiksa terlebih dulu, sedangkan aku... belum tentu….”, maka menangislah seluruh jama’ah pengajian mendengar hal itu.

1 komentar:

  1. Ya Allah.. sungguh dasyat nian siksamu,,sedang aku tak tahu seperti apa nasibku kelah diakhirat..

    Tiada kata yang pantas aku ucapkan utk mengomentari tulisan diatas selain tetesan air mata..

    BalasHapus