Bab Tentang Hukum Ro’.
Pembahasan Tentang JAWAZUL WAJHAIN
Disampaikan oleh: H.
Khaeruddin Khasbullah
٤١ - وَرَقِّقِ الرَّاءَ
إِذاَ ماَ كُسِرَتْ # كَذاَكَ بَعْدَ
الْكَسْرِ حَيْثُ سَكَنَتْ
Dan bacalah Ro’ dengan Tarqiq jika di Kasroh
Demikian juga pada setelah
Kasroh dimanapun ia berada
٤٢
- إِنْ لَمْ تَكُنْ مِنْ قَبْلِ
حَرْفِ اسْتِعْلاَ # أَوْ كاَنَتِ الْكَسْرَةُ لَيْسَتْ أَصْلاَ
(Yakni) Jika Ro’ tidak berada sebelum huruf Isti’la’
Atau Kasrohnya bukan
yang asli (bukan Hamzah washol)
٤٣ - وَالْخَلْفْ فِيْ (فِرْقٍ)
لِكَسْرٍ يُوْجَدُ # واَخْفِ تَكْرِيْراً
إِذاَ تُشَدَّدُ
Beda pendapat pada lafadh Firqin karena kasroh yang ada
Dan samarkan takrir
nya jika Ro’ bertasydid
إبن
الجزري