ISTIQOMAH ADALAH LEBIH BERNILAI DARI SERIBU KAROMAH
H.Khaeruddin Khasbullah
الإستقامة خير
من الف كرامة
“ISTIQOMAH ITU LEBIH BERNILAI DARI SERIBU KAROMAH”
(Almaghfurlah Mama (kiyai) Sempur, Purwakarta .
(Lihat riwayat hidup beliau
di:https://www.facebook.com/permalink.php?id=334009626713647&story_fbid=338019839645959).
Maka, seorang guru ngaji yang ISTIQOMAH, yang mengabdikan ilmunya
dengan ikhlas untuk masyarakat, adalah lebih berbekas dimasyarakat dibandingkan
dengan kedatangan 1000 orang “hebat dan keramat” yang datang sekali saja
memberikan taushiyahnya kepada masyarakat tersebut.
Bahkan mungkin hanya dalam waktu 2 minggu, sebagian besar anggota
masyarakat sudah melupakan isi taushiyah para orang hebat itu.
Berbeda dengan hasil pekerjaan Guru Ngaji yang ikhlas dan istiqomah
itu yang mampu membentuk masyarakat sekitarnya menjadi orang- orang
yang berakhlaq qur'any, bahkan ketika Guru Ngaji itu sudah lama
wafat.
Banyak orang awam mengagung- agungkan fenomena ke-ajaiban keajaiban
karomah inderawi, seperti kemampuan tak mempan benda tajam, atau
dapat berjalan diatas air. Padahal karomah seperti itu bisa saja
muncul dari orang- orang fasiq/ kafir. Bahkan seakan Alloh sedang
mentertawakan orang- orang yang terlalu ta'ajjub dengan kekeramatan
jenis ini, ketika Alloh mentakdirkan negara- negara yang justru
terkenal memiliki kekeramatan model ini ternyata dapat dikuasai musuh
dengan waktu yang lama. Indonesia dengan debusnya dijajah Belanda 350
tahun. Iraq dengan permadani terbangnya dihancur leburkan berkali-
kali, pertama oleh Hulagu Khan dan terakhir oleh Paman Sam. India
dengan para fakirnya yang dapat tidur diatas paku ternyata dijajah
Inggris lama sekali, bahkan Indonesia lebih dulu merdeka dari pada
mereka.
Sejatinya karomah terpenting para Walisongo adalah kemampuannya
MEROBAH (khoriqul 'aadah) tatanan masyarakat Hindu- Budha- Animisme
kedalam rengkuhan Islam dalam waktu singkat, bukan kemampuan MERUBAH
daun jati lembaran uang. Ini adalah sebuah bentuk sejatinya KAROMAH
(Karomah Haqiqy) yang timbul dari KE- ISTIQOMAHAN mereka dalam
menyebarkan Islam di tanah Jawa.
ثم الحقيقي من
الكرامة ان تحصلن لنفس الإستقامة .(
الشيخ أحمد الرفاعي).
-
“Sesungguhnya karomah sejati itu muncul untuk jiwa- jiwa
yang istiqomah”.(Syekh Ahmad Rifa'i).
Allah bahkan berfirman dalam Al- Qur'an, bahwa mereka orang- orang
yang istiqomah dalam pengabdiannya kepada Allah, sebagaimana Guru
Ngaji yang mendedikasikan dirinya secara istiqomah membentuk anak- anak/ masyarakat
yang qur'any- mereka akan dicintai para Malaikat baik didunia dan di
akherat, sebagaimana firman Nya dalam Surat Fusshilat ayat 30-31:
“Sesungguhnya
orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah"
kemudian mereka ISTIQOMAH (meneguhkan pendirian mereka), maka
malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah
kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah
mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu".
[Fusshilat: 41:30]
“Kamilah pelindung-pelindungmu dalam
kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang
kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu
minta. [Fusshilat: 41:31]
|
Kemampuan para wali melakukan hal- hal yang Khoriqul 'Adah,
sebagaimana MEROBAH pohon kelapa atau tanah yang dicangkul jadi emas,
seperti dipercaya terjadi pada peristiwa Sunan Bonang dan Sunan
Kalijogo dengan Ki Ageng Pandanaran adalah keajaiban yang sering
dikagumi awam dan karena itu sering “dijual” melaui film atau
sinetron, dan itu adalah bentuk karomah Hiisiyyah/ panca inderawi
yang bisa muncul karena kasih sayang Allah dan para malaikatnya. Namun
menurut Ilmu Hakekat bisa saja keajaiban seperti itu dilakukan oleh
para pendosa seperti tukang sulap dan para penyihir dengan sebutan SIHIR. Dalam kitab Hikam Al- Haddad bab Mukasyafah disebutkan:
"Adakalanya perkara-perkara seumpama keramat dan sebagainya itu berlaku juga pada golongan orang yang tertipu dengan cita-cita untuk mencelakakan dirinya dan sebagai suatu 69 Petunjuk Jalan Thariqat pengujian terhadap kamu Mu’minin yang lemah I’tikadnya. Semua itu tidak boleh dikira sebagai keramat yang benar, malah ia merupakan sebagai suatu penghinaan kepada orang orang yang mendakwa keramat itu. Sebab keramat hanya lahir (ada) pada orang-orang ahli istiqamah, yakni orang-orang yang sudah terkenal lurus dalam perjalanannya". Tapi Karomah haqiqy yang sesungguhnya, yaitu ISTIQOMAH adalah sebenar- benarnya Karomah yang tidak bisa dilakukan para pendosa dan harus diupayakan dan dicari oleh para pencari kebenaran sejati..
"Adakalanya perkara-perkara seumpama keramat dan sebagainya itu berlaku juga pada golongan orang yang tertipu dengan cita-cita untuk mencelakakan dirinya dan sebagai suatu 69 Petunjuk Jalan Thariqat pengujian terhadap kamu Mu’minin yang lemah I’tikadnya. Semua itu tidak boleh dikira sebagai keramat yang benar, malah ia merupakan sebagai suatu penghinaan kepada orang orang yang mendakwa keramat itu. Sebab keramat hanya lahir (ada) pada orang-orang ahli istiqamah, yakni orang-orang yang sudah terkenal lurus dalam perjalanannya". Tapi Karomah haqiqy yang sesungguhnya, yaitu ISTIQOMAH adalah sebenar- benarnya Karomah yang tidak bisa dilakukan para pendosa dan harus diupayakan dan dicari oleh para pencari kebenaran sejati..
Syaikh ABU MUHAMMAD AL-MURTA’ISY menyatakan:
“Orang yang dapat menguasai dirinya dan menentang hawa nafsunya sendiri adalah lebih hebat dari orang yang sanggup berjalan di atas air, atau bisa terbang di udara”.(Iqodlul himam Fi Syarhil Hikam. hal.175)
“Orang yang dapat menguasai dirinya dan menentang hawa nafsunya sendiri adalah lebih hebat dari orang yang sanggup berjalan di atas air, atau bisa terbang di udara”.(Iqodlul himam Fi Syarhil Hikam. hal.175)
Maka karomah model keajaiban pancainderawi seperti ini tidak
boleh menjadi tujuan seseorang pencari kebenaran sejati, sebagaimana
pernyataan Syekh Abû ‘Alî al-Jurjanî: “Jadilah
engkau pemilik istiqomah. Janganlah menjadi pemburu karomah.
Sesungguhnya, nafsu kamu lah yang menginginkan karomah. Padahal Allah
hanya menyuruhmu untuk istiqomah.”(As- Suhrowardi :Awariful Ma'arif Hamis Ihyau uulumiddin. Mujalld 4 hal.267)