H.Khaeruddin Khasbullah
Seperti kita ketahui sering terjadi beda waktu dalam penentuan awal dan akhir Romadhan. Sebagai contohnya adalah akhir Ramadhan 1428 H. Sebagian organisasi Islam menentukan tanggal 12-Oktober-2007 sebagai 1 Syawal, sedangkan Pemerintah dan beberapa organisasi Islam menentukan tanggal 13-Oktober-2007 sebagai awal bulan Syawal tersebut. Mungkin ada sebagian orang bertanya- tanya , mengapa perbedaan itu bisa terjadi, bukankah pada zaman modern sekarang ini posisi bulan dan matahari sudah dapat dihitung dengan sangat teliti bahkan sampai hitungan detik ? Ternyata masalahnya bukan pada beda perhitungan, tetapi lebih disebabkan dari adanya perbedaan penafsiran dan persepsi dari beberapa sabda- sabda Nabi sehingga berakibat kepada tata cara dan criteria penentuan bulan baru tersebut. Karena ternyata dalam beberapa methode perhitungan yang mereka lakukan, baik NU, Muhammadiyyah. Persis atau organisasi dan lembaga lainnya hasilnya mendekati sama, yakni sebagai contoh diatas, pada tanggal 11- Oktober- 2007, posisi bulan saat matahari terbenam adalah +/ - 00.37′.31” di Yogyakarta. Lalu, dimana sesungguhnya letak perbedaan itu? Mungkinkah perbedaan yang terjadi disatukan sehingga kaum muslimin dapat mengamalkan ibadah dan hari rayanya dengan seragam?