Oleh:
H.Khaeruddin Khasbullah, dari kitab Ar- Ruh, karya
Ibnul Qoyyim Al- Jauzy.*)
FIRASAT
UNTUK PARA SAHABAT DAN TABI’IN.
Umar bin Khottob dapat melihat
pasukannya di Nahawand, Persia yang saat itu sedang bertempur melawan tentara
Parsi. Ketika itu beliau sedang berkhotbah di Madinah, ribuan kilometer dari
Persia. Tiba- tiba dia berteriak:”Hai Pasukan muslimin, Mundur kegunung!”.
(Teriakannya pun didengar oleh pasukannya yang sedang berada di Persia, sehingga
selamat dari tusukan musuh dari arah belakang, dan akhirnya kaum muslimin
menang).
Suatu ketika ada beberapa laki-
laki dari kabilah Madzhaj yang datang menemui Umar. Diantara mereka terdapat
Al- Asytar An- Nakha’i. Saat itu Umar mengerdipkan matanya lalu bertanya: “
Siapa pemimpin mereka?” Orang- orang itu menjawab: “Malik bin Al- Harits”. Umar
pun berkata: “Semoga Allah memerangi Malik bin Al- Harits. Aku benar- benar
melihat kaum muslimin dapat mengalahkannnya pada saat yang genting. (Peristiwa
dimaksud adalah ketika terjadi peperangan Jamal nanti dizaman kekhalifahan Ali.
Ketika itu Malik Al- Harits menjadi salah seorang tokoh pembuat kekacauan).
Suatu ketika Amr bin Ubaid masuk
ketempat Al- Hasan (cucu Rasululloh), lalu dia berkata: “Ini adalah pemimpin
para pemuda selagi umurnya panjang.”
Diceriterakan bahwa Imam Syafi’I
dan Muhammad bin Al- Hasan sedang duduk- duduk di Masjidil Harom. Kemudian ada
seorang laki- laki yang masuk ke mesjid. Muhammad bin Al- Hasan bertanya kepada
Syafi’i: “Apakah engkau punya firasat bahwa ia yang datang itu seorang tukang
kayu?”
As- Syafi’I ganti bertanya pada
Muhammad: “Apakah engkau berfirasat bahwa ia adalah tukang besi?”
Lalu keduanya bertanya kepada
seorang yang baru datang itu. Maka orang itu menjawab, “Dulu aku seorang pandai
besi dan kini bekerja sebagai tukang kayu”…. (firasat kedua ulama itu ternyata
benar).