CATATAN:
HUMOR- HUMOR SANTRI YANG BAIK ADALAH YANG TIDAK MENYINGGUNG AQIDAH, TIDAK MEMPERMAINKAN AYAT AL- QUR'AN ATAU IBADAH, DAN HARUS TERHINDAR DARI KATA- KATA JOROK DAN KATA- KATA KASAR YANG DAPAT MENYINGGUNG TATA AKHLAQUL KARIMAH DAN HARUS MENGANDUNG NILAI PENDIDIKAN, BUKAN ASAL MELUCU.
BARU:
JUM'ATAN TANPA ADZAN DAN QOMAT
Seorang
bule berjalan-jalan di Jakarta. Karena merasa tersesat, dia kemudian
bertanya kepada seorang penjual gorengan. "Apa betul ini Jalan
Sudirman?" "Ho oh," jawabnya.
Karena bingung dengan jawaban
tersebut, dia kemudian bertanya lagi kepada seorang Polisi yang sedang
mengatur lalu lintas. "Apa ini Jalan Sudirman?" Polisi menjawab,
"Betul."
Karena bingung mendapat jawaban yang berbeda, akhirnya
dia bertanya kepada Gus Dur yang waktu itu kebetulan melintas. "Apa ini
Jalan Sudirman?" Gus Dur menjawab "Benar."
Bule itu semakin
bingung saja karena mendapat tiga jawaban yang berbeda. Lalu akhirnya
dia bertanya kepada Gus Dur lagi, mengapa waktu ia bertanya kepada
tukang gorengan dijawab "Ho oh," lalu tanya polisi dijawab "betul" dan
yang terakhir dijawab Gus Dur dengan kata "benar."
Gus Dur diam
sejenak, lalu menjawab, "Ooh begini, kalau Anda bertanya kepada tamatan
SD maka jawabannya adalah ho oh, kalau bertanya kepada tamatan SMA maka
jawabannya adalah betul. Sedangkan kalau bertanya kepada tamatan
perguruan tinggi maka jawabannya benar."
Bule itu puas dengan
jawaban Gus Dur, mengangguk dan akhirnya bertanya, "Jadi Anda ini
seorang sarjana?". Dengan spontan Gus Dur menjawab, "Ho..oh!" 😁
Sumber: nu.or.id
Diceriterakan oleh : Jauhar AlbyJUM'ATAN TANPA ADZAN DAN QOMAT
Sekarang banyak bermunculan aneka Masjid dengan nama- nama khusus seumpama nama masjid Cheng Ho yang konon dibangun oleh para tionghoa yg beragama Islam.
Pengalaman saya ke masjid Cheng Ho di wilayah Malang yg sangat terkenal, untuk menjalankan Sholat Jumat.
Saya datang lebih awal.... dan seperti yg diajarkan Rosulullah, saya Sholat Tahiyyatul masjid dan duduk dekat tiang.
Astaghfirullah, saya kaget .... ini masjid aliran apa.??
Tanpa adzan tanpa khotbah langsung qomat......???!!
(Tidak sesuai yang di Syari'at kan)
Tanpa adzan tanpa khotbah langsung qomat......???!!
(Tidak sesuai yang di Syari'at kan)
Saya bingung, dengan lunglai dan perasaan terpaksa saya berdiri juga untuk sholat Jumat sampai selesai.
(Sekadar untuk menghormati)
(Sekadar untuk menghormati)
Kemudian saya tanya pada jamaah disamping saya sambil bersalaman...
*"Mas ini masjid aliran apa?"*
Dia terkejut sambil jawab : *"Ahlussunnah wal jama'ah"*
(Sambil memandang saya dengan curiga)
(Sambil memandang saya dengan curiga)
Terus saya tanya lagi:
"Koq gak pakai adzan dan khotbah...???"
"Koq gak pakai adzan dan khotbah...???"
Dia jawab : " *Lha sampean tadi TIDUR...RRRRRR........*"
Oooooo alah...!!!
Ahmad Hani Bin Muhdhori
SALING MEMAHAMI BEDA PENDAPAT ITU INDAH
*Guru Dan Murid Tertawa Karena Beda Pendapat*
SALING MEMAHAMI BEDA PENDAPAT ITU INDAH
*Guru Dan Murid Tertawa Karena Beda Pendapat*
Adalah _Imam Malik,_ guru _Imam Safii_ dalam sebuah majelis
menyampaikan, _"Sesungguhnya rezeki itu datang tanpa sebab, cukup dengan
tawakkal yang benar kepada Allah niscaya Allah akan meberikan Rezeki.
Lakukan yang menjadi bagianmu, selanjutnya biarkan Allah mengurus
lainnya"._
Imam Syafii, sang murid berpendapat lain: _"Seandainya seekor burung tidak keluar dari sangkarnya, bagaimana mungkin ia akan mendapatkan rezeki"._
Guru dan murid bersikukuh pada pendapatnya masing masing.
Suatu saat tengah meninggalkan pondok, Imam Syafii melihat serombongan orang tengah memanen anggur. Diapun membantu mereka. Setelah pekerjaan selesai, Imam Syafii memperoleh imbalan beberapa ikat anggur sebagai balas jasa.
Imam Syafii girang, bukan karena mendapatkan anggur, tetapi pemberian itu telah menguatkan pendapatnya. Jika burung tak terbang dari sangkar, bagaimana ia akan mendapat rezeki. Seandainya dia tak membantu memanen, niscaya tidak akan mendapatkan anggur.
Bergegas dia menjumpai Imam Malik sang guru. Sambil menaruh seluruh anggur yang didapatnya, dia bercerita. Imam Syafii sedikit mengeraskan bagian kalimat _"Seandainya saya tidak keluar pondok dan melakukan sesuatu (membantu memanen), tentu saja anggur itu tidak akan pernah sampai di tangan saya.”_
Mendengar itu Imam Malik tersenyum, seraya mengambil anggur dan mencicipinya. Imam Malik berucap pelan.
_"Sehari ini aku memang tidak keluar pondok. Hanya mengambil tugas sebagai guru, dan sedikit berpikir alangkah nikmatnya kalau dalam hari yang panas ini aku bisa menikmati anggur. Tiba-tiba engkau datang sambil membawakan beberapa ikat anggur untukku. Bukankah ini juga bagian dari rezeki yang datang tanpa sebab. Cukup dengan tawakkal yang benar kepada Allah niscaya Allah akan berikan Rezeki. Lakukan yang menjadi bagianmu, selanjutnya biarkan Allah yang mengurus lainnya.”_
Guru dan murid itu kemudian tertawa. Dua Imam madzab mengambil dua hukum yang berbeda dari hadits yang sama.
Begitulah ilmu dan akhlaq para Imam Madzab, berbeda pendapat tetapi masing masing menghargai pendapat yg lain. Hikmah yg mulai jarang kita jumpai saat ini.
_Dinukil dari A. Muthi dalam Khazanah Islam._
Ahmad Hani Bin Muhdhori
Imam Syafii, sang murid berpendapat lain: _"Seandainya seekor burung tidak keluar dari sangkarnya, bagaimana mungkin ia akan mendapatkan rezeki"._
Guru dan murid bersikukuh pada pendapatnya masing masing.
Suatu saat tengah meninggalkan pondok, Imam Syafii melihat serombongan orang tengah memanen anggur. Diapun membantu mereka. Setelah pekerjaan selesai, Imam Syafii memperoleh imbalan beberapa ikat anggur sebagai balas jasa.
Imam Syafii girang, bukan karena mendapatkan anggur, tetapi pemberian itu telah menguatkan pendapatnya. Jika burung tak terbang dari sangkar, bagaimana ia akan mendapat rezeki. Seandainya dia tak membantu memanen, niscaya tidak akan mendapatkan anggur.
Bergegas dia menjumpai Imam Malik sang guru. Sambil menaruh seluruh anggur yang didapatnya, dia bercerita. Imam Syafii sedikit mengeraskan bagian kalimat _"Seandainya saya tidak keluar pondok dan melakukan sesuatu (membantu memanen), tentu saja anggur itu tidak akan pernah sampai di tangan saya.”_
Mendengar itu Imam Malik tersenyum, seraya mengambil anggur dan mencicipinya. Imam Malik berucap pelan.
_"Sehari ini aku memang tidak keluar pondok. Hanya mengambil tugas sebagai guru, dan sedikit berpikir alangkah nikmatnya kalau dalam hari yang panas ini aku bisa menikmati anggur. Tiba-tiba engkau datang sambil membawakan beberapa ikat anggur untukku. Bukankah ini juga bagian dari rezeki yang datang tanpa sebab. Cukup dengan tawakkal yang benar kepada Allah niscaya Allah akan berikan Rezeki. Lakukan yang menjadi bagianmu, selanjutnya biarkan Allah yang mengurus lainnya.”_
Guru dan murid itu kemudian tertawa. Dua Imam madzab mengambil dua hukum yang berbeda dari hadits yang sama.
Begitulah ilmu dan akhlaq para Imam Madzab, berbeda pendapat tetapi masing masing menghargai pendapat yg lain. Hikmah yg mulai jarang kita jumpai saat ini.
_Dinukil dari A. Muthi dalam Khazanah Islam._
Ahmad Hani Bin Muhdhori
SANTRI (BADUNG) VS POLISI
POLISI: priiiit !! Maaf kepinggir mas !.
SANTRI: iyaa pak.
POLISI: maaf, coba tunjukan STNK dan SIM.
SANTRI: maaf pak STNK sy ketinggalan di pondok pak, dan sim sy gak punya, kalo kartu santri ada pak?
POLISI: ya sudah berarti anda sy tilang !.
SANTRI: maaf pak, ini motor pinjam sama teman pak, damai aja pak !
POLISI: yaa sudah ada uang berapa?.
SANTRI: pak sy gak punya uang, gimana kalo rokok aja pak?
POLISI: yaa sudah sy minta rokok Dji Samsu.
SANTRI: siap pak, sy mau ke warung sebrang jalan dulu.
Akhir ny si santri pergi ke warung, motornya di jagain polisi.
SANTRI: Mass maaf, minta rokok Dji Samsu 3 bungkus mas.
WARUNG: ini mas.
SANTRI: terimakasih mas, uangnya sama pak polisi yng itu ya mas !.
WARUNG: aahh kamu bohong yaa?
SANTRI: masa bohong mas! Lalu si santri teriak sambil memperlihatkan rokok ke polisi,
Paaaaak rokok ini yaa?
POLISI: iyaaaa !
WARUNG: ooh iya sudah, kebetulan
polisi itu sering ngopi disini.
Terus si santri menyerahkan rokok 3 bungkus ke polisi.
POLISI: yaa makasih ya.
SANTRI: sama2 pak. Santri itu terus pergi naik motor sambil bergumam dalam hatinya, "sekali kali CICAK boleh dong makan BUAYA...".
Adegan ini jngn di tiru, kalo nekat tanggung sendiri resikonya !
(Hamzah)
(Hamzah)
INI CERITERA TENTANG GUS DUR YANG BIKIN NGAKAK RAJA SAUDI
Raja Saudy itu kesehariannya tampak serius dan berwibawa. Belum pernah raja tampak tersenyum apalagi tertawa, bahkan ketika sedang menjamu tamu negara. Tapi keadaan berubah ketika beliau menemui Presiden Abdurrahman Wahid atau yang dikenal dengan Gus Dur yang sedang berkunjung ke Saudy. Ditengah perjamuan Raja Saudy tampak tertawa terbahak- bahak, tentu saja kesempatan ini tak disia- siakan para juru photo yang mendapatkan moment yang amat langka ini. Besoknya rakyat Saudy geger karena baru pertama kali mereka melihat gigi sang raja ketika sedang ngakak. Sepulang ketanah air setelah lawatan kemancanegara, ada beberapa wartawan yang mencoba menanyakan kepada Gus Dur, apa candaan Gus Dur sehingga dapat menyebabkan Raja Saudy tertawa terbahak- bahak. Gus Dur menyatakan bahwa ia menyampaikan kepada Sang Raja bahwa rakyat Indonesia banyak yang pintar berbahasa Arab, tapi bahasa Arab ilmu pengetahuan/ fikih. Seperti diketahui bahasa Arab ilmu pengetahuan itu agak berbeda pengertiannya satu sama lain dengan bahasa keseharian. Contohnya kalimat "Dukhul". "Dukhul" itu dalam bahasa fikih adalah "bersetubuh", sedang dalam
bahasa keseharian artnya "masuk", jadi maksud tulisan itu: "Dilarang
masuk". "Nah, tahukah anda wahai Sang raja, banyak orang Indonesia yang geleng- geleng kepala ketika disana- sini ada tulisan "Mamnu' Dukhul" yang artinya "Dilarang Bersetubuh" dalam bahasa Kitab. . Orang Indonesia pikir, bagaimana bisa orang Arab melakukan "Dukhul" ditempat terbuka seperti ini?". Rajapun tertawa terbahak- bahak.
Dari penuturan Shinta Nuriyah/detik.com.
1. KHASIAT
LAIN DO'A MEMULAI MAKAN ?
Ada seorang santri yang yang lemah dalam menghafal do'a. Kebangetan sekali do'a yang dia hafal hanyalah do'a untuk memulai makan, yakni: "Allohumma baarik lanaa
fiimaa rozaqtanaa waqinaa adzaaban naar".Dasar dia doyan kuliner
(kuliner ala santri ya jengkol dan pete). Ketika mau tidur, bangun tidur, mau
ke WC, keluar WC, ya itu doa satu- satunya yang dia hafal: "Alloohumma Baarik
lanaa...." . Untungnya walau hafalannya kurang, tapi ketaatannya sama kiyai sangat besar dan dia sering jadi khodim di rumah kiyai yang banyak kedatangan tamu layaknya seorang kiyai besar.
Suatu saat dia bepergian lewat kuburan. Setan- setan sudah siap
menggoda dia dengan segala macam rayuan. Tiba- tiba sang santri berdo'a ketika
mulai melangkahkan kakinya ke area kuburan. Do'anya bukan Assalamualaikum ya ahlad diyaar, tapi lagi- lagi: "Allohumma baarik
lanaa...." Kontan semua setan pada berlarian dengan ketakutan. "Kabuuur !!!", teriak para setan. Ketika itu
mereka berpapasan dengan setan lain dijalan. Setan yang lain pun bertanya:
"Ngapain kalian kabur bagai dikejar manusia - eh- setan?". Setan-
setan yang kalangkabut pun menjawab dengan gemetar: "Santri itu mau
memakan kita semua!!!". Lho koq bisa?
"Ya, dia sudah siap- siap dengan do'a
makan nya....., jadi sebelum do'anya selesai, kami lari
duluan". Dasar setan...
(inti pelajaran: Berkhidmat pada kiai itu membawa berkah)
(Khd)
2. MINAL A'IDIN WAL FAIZIN
Minal 'aidin wal faizin aslinya
adalah sebuah do'a yang panjang yang diucapkan sebagian besar masyarakat ketika
ke Iedul Fitri. Artinya adalah : Ya Alloh jadikan kami orang menang dan kembali kejalan yang benar". Orang awam mengertinya bahwa kalimat itu artinya MOHON MAAF
LAHIR DAN BATIN alias NOL-NOL. Adalah seorang TKI yang mengadu nasib ke Saudi dan bekerja
sebagai sopir. Menurut aturan, di Arab sana memakai sistem Amerika setir kiri,
sedang Indonesia setir kanan. Ketika dia pertama kali nyetir mobil untuk
menjemput majikannya, dia salah ambil arah sehingga di setop pak polisi Arab.
Tentu saja dia ditegur pakai bahasa Arab! Kontan TKI kita ini kelabakan karena
belum fasih berbahasa arab. Untunglah dia segera teringat suatu kalimat
permintaan maaf yang biasa dia ucapkan ketika Iedul Fitri: "Minal Aidin wal
faizin" kata sang TKI
dengan penuh takzim.Maksudnya ia mau minta maaf atas kesalahan yang telah
diperbuatnya itu kepada pak polisi. Kontan sang polisi terlongong- longong
sambil tersenyum kecut. Atas kebaikan polisi arab, sang TKI di bebaskan dengan
beberapa catatan dibuku tilang.
Ada ada saja.....
(inti pelajaran: Pentingnya memahami makna do'a)
3.
MINTA SUNAT LAGI
Ada seorang muallaf yang masuk
Islam tanpa sepengetahuan keluarganya. Rencananya dia akan memberikan
pengertian kepada keluarga secara bertahap. Dia masuk Islamnya sengaja diluar
kota didesa temannya. Maka sesuai aturan Islam, maka iapun di KHITAN/ SUNAT.
Setelah beberapa hari iapun pulang. Maka setelah beberapa hari meninggalkan
istrinya yang cantik itu, hasrat insani nya pun timbul walaupun luka khitannya
baru sembuh. Sang istri merasa heran karena ada sesuatu yang "lain"
dari biasanya. Sang istripun berbisik dengan mesra ketelinga suaminya: "
Hari ini koq lain dan hebat bener sih mas?". Sang suami menjawab dengan
polos: "Ya, karena sudah di Khitan". Sang istri nggak tahu hakekat
Khitan, ngertinya khitan itu semacam Viagra! kontan dia berbisik:" Kalau
begitu besok khitan lagi ya mas?"
Waduh!!!
(Inti pelajaran: Diantara hikmah berkhitan)
(Khd)
Ada- adaaa, saja........!
4. ADA PASTOR NAIK HAJI !!!
Dalam Islam, tolong menolong itu sangat dianjurkan, dalam bahasa Al- Qur'an nya: TA'AAWUN. Menolong orang itu pahalanya besar. Siapapun dia walau dia orang kafir atau bahkan seekor binatang yang tidak membahayakan kalau butuh pertolongan sebaiknya dibantu, kecuali terhadap kafir HARBI (Kafir yang sedang memerangi Islam). Suatu saat dihari Minggu terjadi hujan besar dan banjir menggenang dimana- mana. Saat itu ada seorang pastor yang kebingungan karena harus berangkat ke gereja namun kebanjiran. Maklum, pastor kan biasanya pakai celana dan sepatu. Nggak pantas dong kalau ke gereja celananya basah. Tiba- tiba lewat wak haji Sulaiman yang merupakan teman diskusi lintas agama, dan kebetulan pulang dari pengajian subuh pakai sarung, sambil mengangkat sarungnya sebetis karena banjir. Wak haji Sulaiman menyapa: "Pastor, lagi ngapain?" "Ini, mau kegereja tapi halaman rumah tergenang air". Wak haji mafhum dan segera teringat ajaran Islam tentang tolong menolong: "Kalau begitu mari kugendong menuju angkot". "Puji Tuhan" kata pastor mengucapkan terimakasih. Maka sang pastor pun naik kepunggung wak haji menuju angkot yang kebetulan berhenti dijalan didepan halaman rumah. Anak- anak kampung yang kebetulan sedang bermain banjir dan melihat wak haji Sulaiman menggendong seorang pastor pun berteriak- teriak: " Ada pastor naik haji- ada pastor naik haji".
Ada- adaaa, saja........!
(Inti pelajaran: Tasamuh, Ta'awun, Tawazun, Tabayyun, : Lihat Qur'an Surat Al- Mumtahanah ayat 8 ~ 9)
(Khd)
5. SESAMA SETAN TAK BOLEH SALING LEMPAR!!!
Seorang pejabat korup kepengin
menunaikan ibadah haji, sekalian untuk menutupi kebusukannya dengan gelar haji.
Atau dia berpikir kebusukannya bisa hapus dengan melakukan ibadah haji. Dia tak
mengerti kebathilan tak bisa bercampur kebaikan. Maka ketika ia sampai pada
ritual MELEMPAR JUMROH, sebagai simbol perlawanan terhadap setan, iapun
mulai melempar dengan tujuh kerikil kesasaran. Tiba- tiba ada suara berbisik
ditelinganya: "Eh, kamu jangan gitu dong. Sesama setan nggak boleh saling
lempar!!!"
Rupanya setan kenal sama koruptor
itu sebagai sesama setan, alias temannya juga.
(Inti pelajaran: Setan Jin dan setan Manusia)
(Khd).
6. SORBAN ISTIMEWA
Maasyaa alloh!!!
6. SORBAN ISTIMEWA
Seorang Imam musholla muda teman saya baru saja kawin. Tentu saja hari- harinya sebagai penganten baru dipakai sebaik- baiknya oleh kedua pasangan baru tersebut untuk memanfaatkan setiap waktunya untuk memadu kasih dan bercengkerama layaknya penganten baru berbulan madu. Namun sebagai Imam musholla yang kebetulan ada disamping rumahnya, lima waktunya jarang sekali terlewatkan. Suatu saat tatkala dia bersama istrinya sedang bercumbu dikamar, tiba- tiba terdengar suara Adzan. Istrinya bilang: "Sudah mas, itu sudah terdengar adzan". "Biarin!", kata suaminya."Kan adzan nya panjang". Ketika adzan selesai, istrinya bilang lagi: "Udahan mas, adzan nya sudah selesai". Suaminya bilang: "Biarin!, kan nanti sholawatan dulu, nunggu imam". Ketika sholawatan selesai dan mulai terdengar Qomat, buru- buru ia kekamar mandi ambil wudhu dan cepat- cepat pakai sorbannya dan langsung menuju mihrob untuk menjadi Imam. Ketika sampai didepan makmum, semua makmum tertawa kecut dan nyengir kuda. Apa pasal? Ternyata karena terburu- buru pakai sorban, ada yang nyangkut pada sorbannya tanpa terasa dan menggelantung dibelakang punggungnya. Dan yang nyangkut itu adalah.............BH istrinya!.
(Inti pelajaran: Terburu- buru itu amaliyah setan)
(Khd)
7. DIBAWAH PUSAR SANG SUAMI
Ibu Nyai Shoimah kalau ngaji sering diselingi humor sebagai ICE BREAKER agar jama'ah tidak jenuh. Tapi humornya tidak pernah keluar dari koridor syar'i. Suatu saat dalam pengajiannya beliau menyatakan: "Bagi seorang anak, sorga itu ada ditelapak kaki ibu, tapi bagi seorang istri, sorga itu ada dibawah pusar sang suami"
"Maksudnya?" Dengan terheran- heran kontan para ibu-ibu yang hadir secara koor bertanya tanpa komando!
"Maksudnya istri yang solekhah itu salah satu pintu untuk meraih sorga bagi mereka, haruslah mentaati sang suami, misalnya jika sang suami sedang membutuhkan sesuatu yang berhubungan dengan sesuai hasrat dibawah pusarnya, istri solekhah harus nurut, tidak boleh nolak, kecuali ada uzur syar'i!"
"Ooooooooo........."Ibu- ibu jama'ah pun tersenyum tersipu- sipu malu.
(Inti pelajaran: Berbakti sama suami)
(Khd)
8. ZIKIR ANEH
"Astaghfirulloh,..... Ustahiad! Ustahiad!"
Selang beberapa saat kemudian sebuah truk
menyalip, maka sang turis berteriak lagi:
Kang Emod sangat heran...Perasaannya ketika belajar dipondok, nggak ada pelajaran do'a seperti itu.
Ketika ada sedan kecil menyalip dari sebelah
kanan, sang turis Arab kembali mendesis:
"Ya Allah, Ikuzus, Ikuzus ...."
Saking panasarannya maka Kang Emod bertanya
dengan bahasa arab yang pas- pasan: "Wan, ente lafal zikirnya koq aneh
pisan nya'... Ane can (belum) pernah denger..."
Turis Arab menjawab santai: "Eh, siapa yang
zikir? Itu ane baca dari semua tulisan-tulisan yang ada di belakang mobil tadi". Rupanya si turis bacanya
dari kanan ke kiri... sesuai tulisan arab yang bacanya dari kanan kekiri!!"
Jadi Ustahiad itu maksudnya Daihatsu, dan...... Ikuzus itu maksudnya Suzuki ......
Oalah....Wan- wan.
(Inti pelajaran: Pentingnya memahami makna dzikir)
9. SMS = BID'AH!!!
Bukan kiai jika tak menelan
resiko. Itulah yang dialami Kiai Ahmad Ishomuddin saat mengasuh rubrik
konsultasi fiqih di sebuah surat kabar Lampung.
Suatu saat beliau menerima
pertanyaan tentang hukum membunyikan sirine sebagai penanda waktu imsak. Usai
menjelaskan dalil dan alasannya, Kiai Ishom menjawab: "mubah alias boleh".
Karena bersifat membantu masyarakat banyak untuk hampir dimulainya ibadah
shiyam pada hari itu.
Ternyata tak semua orang puas
dengan jawaban tersebut. Ya, esoknya sebuah SMS tak dikenal masuk di HP Kiai
Ishom, “Klun... ting...”
Tanpa permisi SMS itu protes
begini:
“Kiai, Anda jangan mengajak
dan menyebarkan bid’ah. Kalau menggunakan sirine sebagai tanda imsak itu
perbuatan baik, niscaya Rasulullahlah yang pertama kali menggunakan dan
memerintahkannya kepada para sahabat. (Sekedar memberi peringatan!!!).”
Kiai Ishom paham, tiga tanda seru
di ujung itu adalah petunjuk bahwa si pengirim sedang tidak main-main. Tapi,
apa yang terjadi? Kiai Ishom malah SMS balik:
“Kalau memberi peringatan
melalui SMS merupakan perbuatan baik, maka Rasulullah lah yang pertama kali
menggunakan dan memerintahkannya kepada para sahabat. (Sekedar memberi
jawaban!!!).” Mendapat jawaban seperti itu, si pengirim SMS tidak merespon
lagi. (Mahbib Khoiron)
(Inti pelajaran: Jangan terlalu mudah menuduh bid'ah dan kafir)
10. TOLONGNYA SHAF NYA DI
REBONDING!
Ajengan Rijaluddin, atau biasa disapa Ajengan (Kiyai)
Jalu, suatu saat kebetulan ketemu tetangganya di kota kabupaten. Tetangganya
itu bernama Fulanah. Dulu, Fulanah sering turut mengaji bersama
teman-temannya di majelis ta’lim ajengan Jalu, di kampung Hanjuang.
Sekarang, setelah pindah di kota kabupaten, Fulanah lepas
kerudung kena pengaruh lingkungan. Meski rada malu-malu, ia mengucap salam pada
ajengan Jalu, seraya bertanya tentang kabar beliau. Ajengan pun balik
bertanya:
“Dari mana atau mau kemana, Fulanah?” tanya Ajengan Jalu.
“Dari salon, habis di-rebonding, Pak Ajengan,” jawabnya
sambil menunduk. Sementara jarinya mengelus-elus rambut lurusnya yang terurai
sambil sedikit menahan malu karena telah lepas jilbab.
“Rebonding itu apa maksudnya?” tanya ajengan seraya kulit dahinya berkerut hampir saja
melipat. Maklum, kiyai sejati kerjanya ngaji tak ada waktu unuk lihat TV.
“Rebonding itu rambutnya dilurusin, Pak Ajengan, seperti ini,” jawabnya
sambil menggerakkan kepalanya, sehingga rambutnya terlempar, seperti di iklan
shampo di TV.
“Oooh,” Ajengan manggut-manggut. Rupanya
Ajengan baru tahu kalau dilurusin itu bahasa kerennya di REBONDING.
Suatu hari, Ajengan Rijaludin memimpin sembahyang Jumat.
Sebelum takbiratil ihram, ia menghadap makmun sambil berkata “Tolong,
shafnya di-rebonding!” sambil
membenarkan pecinya. Mendengar itu para makmum pada tersenyum kecut. (Abdullah
Alawi)
(Inti pelajaran: Ulama pun harus selalu berusaha menambah ilmu)
11. TIGA TINGKATAN ILMU FIKIH
Kiai Hilmy Krapyak meriwayatkan, bahwasanya Kiai
Hasanuddin pernah berkata, "Pengajaran fiqih ada tiga tingkatan."
"Tingkat pertama, bab dan fasal dimana guru dan para muridnya bisa paham
betul. Contoh bab wudlu, shalat.."
"Tingkat kedua, bab dimana guru paham, namun muridnya tidak paham.
Biasanya bab fara`id (ilmu bagi waris).
"Ketiga apa, Kiai?" tanya seorang santri.
Tingkat ketiga, jenis yang guru dan muridnya sama-sama tidak paham, yaitu
bab mu’amalah (Bab ilmu
Ekonomi Islam), kecuali kiyai Pekalongan dan Tasik. Hehehe... Yang
ketiga ini, mungkin karena guru dan muridnya sama- sama tidak bakat jadi
konglomerat ya, Pak Kiai. (Hamzah Sahal)
(Inti pelajaran: Umat Islam harus meraih kembali penguasaan ilmu dagang)
12. AKAL- AKALAN KIYAI BISRI MUSTOFA.
Suatu saat terjadi perbedaan pandangan yang meruncing
diantara dua pimpinan Islam, antara Kiai Idham Chalid dengan Pak Subhan ZE,
sehingga membuat para sesepuh prihatin. Mbah Kiai
Ma’shum Lasem pun
memanggil Kiai Bisri
Mustofa Rembang.
“Sri (Bisri), mbok Sampeyan bikin ikhtiar untuk merukunkan
Idham sama Subhan!” perintahnya Mbah Ma'shum.
Kiai Bisri garuk-garuk kepala. Ia memahami keprihatinan
para sesepuh. Di sisi lain, ia sendiri punya dugaan bahwa mungkin saja
“perselisihan” di antara dua pemimpin itu disengaja, paling tidak diperlukan.
Kenapa?
Indonesia dan NU/ Ummat Islam saat itu sedang dalam
masa-masa genting peralihan dari Orde Lama ke Orde Baru. Ada harapan-harapan,
tapi tak ada yang bisa memastikan apa yang akan dilakukan oleh Soeharto, si
penguasa baru.
Di depan mata hanya ada pilihan-pilihan sulit. Oleh
karenanya, “perselisihan” di antara kedua pemimpin itu ibarat “menyediakan
sekoci di tengah badai”.
Kiai Bisri merasa, tidak mudah menjelaskan pikirannya "High Politic" itu kepada seorang kiyai sepuh seperti
Mbah Ma’shum, sedangkan ia terlalu takdzim kepada beliau. Maka ia berusaha
mengelak:
“Panjenengan (tuan) yang sepuh kan lebih berwibawa,
‘Yai.”
“Nggak bisa! Ini soal rumit. Harus pakai akal-akalan. Sampeyan
(anda) kan banyak akal!” Mbah Ma’shum memaksa.
Tak berkutik, Kiai Bisri pun mematuhi perintah Mbah
Ma’shum, yakni merancang akal-akalan, agar kedua tokoh tersebut bisa
cair kembali hubungannya.
Kiai Bisri kemudian segera beli satu peti Green Spot (soft-drink yang populer waktu itu)
dan satu peti Sirup Kawis (sirup khas produk Rembang).
Ia suruh santri mengantarkan satu peti Green Spot kepada
Pak Subhan ZE dengan pesan: “Dari Kiai Idham Chalid, mohon tanda terima”.
Pada saat yang sama, santri lain disuruh mengantarkan
satu peti limun Kawis kepada Pak Idham dengan pesan: “Dari Pak Subhan ZE, mohon
tanda terima”.
Maka diperolehlah dua lembar tanda terima:
1. “Telah terima satu peti Green Spot dari KH Idham
Khalid. Terimakasih sebesar-besarnya. Ttd: Subhan ZE”
2. “Telah terima satu peti limun Kawis dari Saudara
Subhan ZE. Jazaakumullah. Ttd: Idham Chalid”.
Kiai Bisri menghaturkan kedua lembar tanda terima itu ke
hadapan Mbah Ma’shum.
“Sudah bisa rukun, Yai”, ia melapor, “lha
ini sudah saling kirim-kiriman…”
Mbah Ma’shum sumringah (gembira). (TerongGosong)
(Inti pelajaran: Untuk mendamaikan, sedikit berbohong itu boleh)
13.
TULISAN SAYA JELEK,,,!
Suatu ketika Gus Dur membagi-bagikan
handphone kepada sejumlah kiai NU. Tentu saja para kiai ini agak kikuk dengan
teknologi telepon genggam itu.
Karena merasa sejumlah kiai koleganya
sudah mendapatkan handphone, Gus Dur pun dengan mudah menghubungi mereka lewat
telepon genggam tersebut.
Pada satu kesempatan, Gus Dur meminta
kepada asistennya untuk mengirimkan SMS ke salah seorang kiai. Namun, lama
ditunggu, jawaban dari sang kiai tak kunjung didapat. Alhasil Gus Dur pun
menelepon sang kiai.
“Pak kiai, kalau ada SMS dari umat mbok ya
dijawab,” kata Gus Dur.
Lantas dengan polosnya sang kiai menjawab, “Waduh Gus, saya nggak nulis di
handphone ini, soalnya tulisan saya jelek sekali.”
(Inti pelajaran: Ada kemauan seribu jalan, tak ada kemauan seribu alasan)
14. KIYAI "ALHAMDULILLAH...."
Ini kisah lain tentang seorang
kyai dari Rembang yang dikenal sebagai Kyai
Alhamdulillah.
Julukan ini didapat karena ia
selalu mengucapkan alhamdulillah tak peduli kejadian apa pun yang ia alami,
bahkan ketika terkena musibahpun.....
Satu kali ia pergi bersama
rombongan kyai ke Semarang untuk sebuah acara. Menjelang kota Demak, rombongan
kyai ini mendapat tontonan gratis orang-orang yang sedang pada mandi di sungai
di tepi jalan. Tentu sebagian diantara mereka adalah ibu- ibu yang hanya pakai
"kemben" (selembar kain yang disimpulkan masuk kesela- sela dadanya).
Melihat tontonan gratis
ini, seorang kyai berseru: "masya
allah!!". Sebagian
mengucap "astaghfirullah!!".
Lainnya membaca "inna
lillah!!". Tapi kyai yang satu ini (tanpa bermaksud melucu) tetap
konsisten dengan dzikirnya: "alhamdulillah!!!".
(Inti pelajaran:"Berzikirlah pada setiap keadaan dan waktu dengan dzikir yang ma'tsuroot)
15. DI RADIO ADA NGAJINYA JUGA TOH?
Adalah seorang kyai sepuh yang
mengharamkan radio karena dianggap banyak mudaratnya. Semua kyai segan kepadanya
sehingga tak ada seorang pun yang berani menentang. Membantah langsung dianggap
bukan cara yang bijak. Maka Kyai Bisri Mustofa membuat sebuah rekayasa.....
Satu hari kyai sepuh itu diundang
makan-makan ke rumahnya. Kyai Bisri sengaja memilih waktu malam Jumat sesudah
maghrib karena sebuah stasiun radio di Surabaya menyiarkan acara pembacaan
Alquran.
Selesai makan, Kyai Bisri
menghidupkan radio dari dalam kamar. Mendengar ada orang membaca Alquran, sang
kyai sepuh bertanya, “Siapa
yang ngaji itu? Suaranya kok enak sekali.”
Sambil menahan geli, Kyai Bisri
menggotong radio keluar dari kamar sambil menimpali, “Ini lo, Mbah, yang
ngaji.” Sambil terheran-heran sang kyai sepuh itu berujar, “Lo, di radio ada ngajinya juga
toh?”
(Inti pelajaran: Alat itu tergantung siapa pemakainya)
16. GURAUAN PARA PAKAR
Jika bercerita lucu, Kyai Hasyim
biasanya meyakinkan lawan bicara dengan menyebut nama orang berikut jabatannya
di kepengurusan NU. Satu kali, Gus Dur mengecek kebenaran cerita-cerita itu
pada KH Muchit Muzadi, benarkah yang disampaikan kiyai Muzadi. Secara
berseloroh, kiyai Muchit menjawab: “Sampeyan kayak enggak kenal
Hasyim saja. Semua hadisnya, kalau enggak dhaif ya maudhu’”.
Maksudnya: itu hanya sekedar senda gurau, nggak beneran.
Oleh Gus Dur, kelakar ini
diomongkan kepada Hasyim. Tapi Hasyim membalas kelakar itu dengan olok-olok
yang tak kalah cerdik, “Sampeyan
kayak enggak kenal kakak saya. Dia memang "ingkarus sunnah.”
Mohon maaf, istilah guyonan
tersebut oleh para pakar tersebut telah meminjam istilah- istilah ilmu
mustholah hadist. Jika kebetulan Anda kurang paham dengan istilah-istilah di
atas. Tapi percayalah, ini guyonan lucu bagi yang mengerti yang layak kita
apresiasi. Pokoknya lucu dah! Karena itu, meskipun tidak paham, tersenyumlah
supaya Anda bahagia.
(Inti pelajaran: Pentingnya pendalaman pemahaman agama)
16. SAYA MAU HAJI
SOLEH SAJA
Cerita ini adalah cerita nyata yang
diceritakan oleh Naib Amirul Haj 1431 H KH Hasyim Muzadi. Menurut Kiai Hasyim
-sapaan akrab KH Hasyim Muzadi, percakapan berikut ini adalah kisah nyata
antara dirinya dengan salah seorang pembantu di Pesantrennya al-Hikam Malang
Jawa Timur.
"Pada waktu itu sebelum berhaji bersama keluarga dan beberapa orang yang
membantu khidmah (bekerja) di Pesantren al-Hikam, saya menerangkan tentang tata
cara haji kepada rombongan," tutur Kiai Hasyim memulai ceritanya, Kamis
(18/11).
"Di antara pilihan tata cara haji itu ada yang dinamai haji Tamattu',
yaitu melakukan umroh terlebih dahulu, baru kemudian berhaji. Ada haji Ifrod,
yaitu melakukan haji dahulu baru kemudian Umroh. Dan terakhir adalah haji
Qiron, yaitu melakukan haji dan umroh sekaligus," terang Kiai
Hasyim.
"Kita boleh memilih manakah di antara nama haji-haji itu yang akan kita
pakai. Apakah haji tamattu', Ifrod ataukah Qiron," pungkas Kiai Hasyim.
Seusai bercerita, Kiai Hasyim bertanya kepada salah seorang pembantunya yang
bernama Sholeh. "Jadi nanti kamu mau haji apa leh? Mau haji tamattu' atau
haji ifrod?"
Dengan lugunya, Sholeh menjawab, "Tidak Pak Kiai, saya mau tetap saja
seperti biasa, tidak usah ganti nama. Saya mau jadi Haji Sholeh saja."
"Ha?............??/
(Inti pelajaran: Bicara dengan orang awam harus dengan bahasa mereka)
17. Tahukah Kalian Apa Yang Akan
Kukatakan?
Mullah Nasruddin diundang untuk
mengisi sebuah ceramah di mesjid. Berkumpullah orang banyak untuk
mendengarkannya. Tapi, sang mullah rupanya sudah bisa melihatnya, mereka tampak
kurang antusias untuk mendengarkan tausiahnya, apalagi ia tahu bahwa jama’ah itu
adalah kelompok yang fanatic dengan kelompoknya sendiri.
Lantas Nasruddin berkata, "Hadirin, tahukah kalian apa yang akan
kusampaikan?". Sontak mereka menjawab, "Tidaaakk..."
"Hmmm, aku tidak suka memberi ceramah pada orang-orang
yang samasekali tidak tahu apa yang akan kukatakan!" kata Nasruddin. Ia pun segera
berlalu meninggalkan orang-orang yang bengong. Mereka penasaran dan
mengundangnya kembali minggu depannya.
"Hadirin," Nasruddin melihat orang-orang yang
penasaran menunggunya berceramah, "Kalian
tahu apa yang akan kukatakan?"
Hadirin merasa sudah tahu apa yang
diharapkan Nasruddin. Serempak mereka menjawab, "Yaaa...!"
Nasruddin tersenyum lega, dan
berkata, "Nah... karena kalian sudah tahu apa yang akan
kukatakan, aku tak akan mengambil waktu kalian lebih lama lagi dengan berbicara
disini..."
Sang mullah Nasruddin berlalu
meninggalkan orang-orang yang terheran-heran. Mereka kemudian berunding dan
sepakat untuk kembali mengundang Nasruddin minggu depannya.
Nasruddin datang lagi sepekan
kemudian, naik mimbar dan mulai membuka ceramahnya.
Seperti biasa ia bertanya, "Hadirin, tahukan kalian apa yang akan kukatakan?"
Dengan cerdiknya separuh hadirin
mengatakan "Yaaaa" dan separuhnya lagi menjawab "Tidaakkk..."
Maka Nasruddin pun akhirnya
melanjutkan ceramahnya.
"Baiklah," kata sang mullah, "Kulihat sebagian dari kalian
sudah tahu apa yang akan kukatakan, dan sebagian lain belum. Maka... silakan
untuk yang sudah tahu memberitahu yang belum tahu..."
Ia pun berlalu dengan tenang...
sumber: islamcan.com
(Inti pelajaran: Hindari fanatisme golongan)
Saat Masjidil Haram penuh sesak hingga orang duduk
berdempet-dempet bahkan berjubel, seorang Arab seenaknya saja
melangkah-langkahi shof-shof. Kakinya menyenggol kepada seorang haji asal
Indramayu hingga kopiyahnya terjatuh. Tentu saja Pak Haji yang ustadz pesantren
itu jengkel bukan main sehingga tak tahan lagi untuk tidak memaki.
“Ro’suka!” teriaknya sengit. Artinya: endhasmu!
Pak Haji sengaja membahasa arabkan makiannya dengan maksud agar Si
Arab mengerti kalau dimaki. Tapi Si Arab kelihatan tidak ngeh sama sekali dan
berlalu dengan cueknya. Barulah Pak Haji sadar kalau makian “ro’suka” alias
“endhasmu” itu tak berlaku di Arab. Orang Arab memang tahu arti harfiyahnya,
tapi tak tahu kalau itu adalah sebuah makian.
Pak Haji jadi geli sendiri dan terdorong untuk main-main dengan
makian “ro’suka” itu. Setiap ketemu orang Arab, sedikit-sedikit dia bilang,
“Ro’suka!”. Toh Si Arab nggak ngerti, pikirnya.
Siang itu, ketika sedang tergesa-gesa hendak keluar dari Masjid
karena kebelet pipis, Pak Haji bertabrakan dengan orang Arab tinggi besar.
Ro’suka!” teriaknya spontan.
Tapi ia kaget bukan buatan ketika Si Arab malah membalas,
‘Ainuka!” (Matamu!)
Rupanya dia itu Arab dari Klego- Pekalongan...
(Inti pelajaran: Hati- hati dalam berbicara)
19. BULE NJAWANI
Mudik dari Mesir, para mahasiswa Al- Azhar asal Indonesia transit dulu di Dubai. Sebenarnya Dubai lebih tepat disebut Mumbai karena aktivitas perdagangan dan kehidupan disana didominasi orang India, tentu saja plus orang asing lainnya. Ketika para mahasiswa sedang ngariyung, tiba- tiba seorang bule menyela: "Excuse me", artinya: "Permisi". Para mahasiswa yang kebanyakan dari Jawa dan memang suka iseng segera berkomentar: "Awas, ono Anoman arep liwat" (awas, ada Hanoman mau lewat). Rupanya tubuhnya yang bule itu dipersamakan dengan Hanoman.
Setelah beberapa saat kemudian sang bule kembali sambil merunduk, sebagaimana orang Jawa mau lewat sambil nyengir berkata: "Nuwun sewu, kulo Anoman bade liwat" (Permisi, saya Hanoman mau lewat). Kontan para mahasiswa kaget, terkesima dengan wajah kecut. Koq ono londo bison ngomong jowo (Koq, ada belanda bisa ngomong jawa). Rupanya usut punya usut, bule itu mau ke Jogya sebagai dosen tamu di Universitas negeri di Jogya. Dia rupanya sudah lama tinggal di Jogya dan ngerti bahasa Jawa, kromo inggil lagi!!
Waduh!. Maluuuu......
20. BEDA ANTARA KULI DAN KIYAI
Rombongan jamaah haji Indonesia dari Tegal tiba di Bandara King Abdul
Aziz, Jeddah Arab Saudi. Langsung saja kuli-kuli dari Yaman berebutan untuk
mengangkut barang-barang yang mereka bawa.
Akibatnya, dua orang di antara kuli-kuli itu terlibat percekcokan
serius karena rebutan rizki . Tentu saja karena orang arab, ya ketika bertengkar mereka juga pakai bahasa arab. Melihat itu, rombongan jamaah haji yang ada didekat mereka tersebut spontan
merubung mereka, sambil berucap: "Amin, Amin, Amin!"
Seorang Ustadz yang sedang berada di bandara itu menghampiri mereka,
"Lagi ngapain Anda semua baca "amin- amin" di sini?"
"Mengamini do'a para kiyai, pak Ustadz. Mereka terlihat sangat fasih berdoa, apalagi mereka pakai sorban,
mereka itu pasti habib atau kyai- kiyai Arab yang makbul do'anya, pak Ustadz."
Ustadz kita yang pernah jadi mahasiswa di Madinah geleng- geleng kepala.
Dasar orang kampung!!!
sumber: nusantaranews.wordpress.com
(Inti pelajaran: Jangan tertipu penampilan luar)
21. SETAN MAU PENSIUN DINI
Suatu saat rombongan setan menghadap Allah SWT.
"Ya Rob, kami sekalian para setan mohon pensiun dini, nggak kuat kami menghadapi ulah
manusia zaman sekarang !"
Lho memangnya kenapa?
"Ya itu, kami sering dikambing hitamkan oleh manusia.
- Ketika ada yang sakit, katanya diganggu setan,
- Ketika ada yang berbuat maksiyat, katanya digoda setan
- Ketika mereka mabuk mabukan katanya minum air dan pil setan.
- Mereka yang- enak- enak, mabuk- mabukan dan berzinah, kita para setan yang disalahin, padahal itu kemauan mereka sendiri, yang nikmatin mereka sendiri.
- Lagian, manusia sekarang sudah lebih pintar nggodain orang dari pada setan asli.
- Mereka sudah lebih licik dibanding setan asli.......
- Mereka kini punya TV, VIDEO, HP dan alat- alat canggih lainnya untuk merayu orang, padahal kita para setan tak punya alat canggih seperti itu......
- Dan mereka kini lebih jahat dari kami- kami ini.
Karena itu kami mohon izin, mendingan kami pensiun dini"............????
Tapi ketentuan dan takdir Allah sudah berlaku.....
(Khd)
(Inti pelajaran: Zaman wus akhir)
22. Santri Keluarga Sapi
Seorang santri baru saja lulus
aliyah pesantren dengan nilai jayyid jiddan ( lumayan pintar). Dia pun
berencana mengadu nasib di Jakarta.
Saat tiba di Stasiun Pasar Senen, dia melihat kerumunan orang. Rupanya sedang
ada kecelakaan. Di Jakarta, kecelakaan biasanya memang menjadi tontonan yang
menarik, maka dia pun memutuskan untuk ikut menonton.
Namun teryata kerumunan itu terlalu berjubel sehingga ia tidak bisa melihat
korban dengan jelas, apalagi postur tubuhnya yang memang kecil. Jadi, jangankan
mendekat, untuk melihat korban saja sulit. Dasar merupakan santri
berotak cemerlang, maka dia tidak kurang akal dan langsung berteriak-teriak
sambil pura-pura panik......:
"Saya keluarganya.. Saya keluarganya.. Minggir.. Tolong minggir !"
katanya sambil mengacungkan jari dan mendesak maju menerobos kerumunan
orang-orang tersebut.
Orang-orang pun memandanginya dengan terheran- heran....dan ternyata akal kancil si santri memang berhasil. Mereka
langsung memberi kesempatan kepada santri itu untuk menghampiri korban
kecelakaan. Santri itu pun langsung mendekati korban kecelakaan. Dan, betapa
terkejutnya ketia dia melihat dengan jelas korban kecelakaan yang diakuinya
sebagai keluarganya itu ternyata bukan manusia tapi.......adalah seekor SAPI!
Waduh, malunyaaaaa!
(e-ketawa)
(Inti pelajaran: Jangan sok pintar)
23.Nazaruddin Khoja Membayar Nadzar
Hari tersebut adalah
hari pertama sejak Nasrudin sembuh dari sakit. Dia sedang berpikir keras karena
pada saat sakit dia pernah berjanji pada Tuhan jika dia sembuh dia akan menjual
keledainya seharga 200 dinar. Padahal pada saat itu harga keledai sangat tinggi
berkisar diharga 1000 dinar . Tapi karena ketaatannya pada Tuhan, dia tidak mau
melanggar nadzarnya sendiri. Dia segera pergi ke pasar sambil berteriak:
"Keledai dijual murah…. Keledai dijual murah….Siapa yang mau beli. Aku
jual keledaiku seharga 200 dinar."
Para makelar pun berdatangan. Beberapa dari mereka bahkan langsung mengeluarkan
uang 200 dinar.
"Tunggu dulu, ada syaratnya untuk beli keledai ini!" Nasrudin
mengangkat tangan, "Jika ingin membeli keledai ini kalian juga harus
membeli kucing diatas nya seharga 800 dinar!"
(Inti pelajaran: Hukum itu dibuat untuk ditaati, bukan untuk dicari celahnya)
24, “ADA KELEDAI NAIK ORANG
!!!”
Suatu ketika NASHRUDDIN kehabisan
uang. Padahal saat itu ada beberapa kebutuhan penting yang harus ia
upayakan seperti untuk beaya pendidikan anak- anak dan sebagainya. Kebetulan ia
memiliki seekor keledai kurus yang biasa ia pakai untuk transportasinya. Maka
ia segera memutuskan untuk menjual keledai kurusnya itu untuk memenuhi segala
hajatnya. Ia pun segera mengajak anaknya berbareng kepasar untuk menjual
keledainya itu.
Pada saat yang ditentukan pada hari pasaran,
keledai itupun dituntunnya kepasar. Si Nashruddin menuntun didepan, sedang sang
anak mengiringinya dari belakang sambil sesekali menggeprak pantat keledai
didepannya.
Syahdan, tak berapa lama berjalan ada orang
nyeletuk: “Dasar bodoh si Nashruddin itu, punya keledai dibiarkan sia- sia tak
ditungganginya….”.
Mendengar itu segera Si Nashruddin menyuruh
anaknya naik keatas punggung keledai, menuruti nasehat dan omongan orang
dijalan.
Tak berapa lama melangkah, ada orang dipinggir
jalan mencibir: “Dasar anak kurang ajar dan tak berbakti! Masak ayahnya suruh
jalan kaki sedang ia enak- enakan naik keledai?”
Maka serta merta Nashruddin memerintahkan
anaknya turun dan iapun segera meloncat naik keatas punggung keledai, ia tak
rela anak kesayangannya yang sangat berbakti itu dihujat semena- mena.. Iapun
segera naik menggantikan posisi anaknya. Maka iapun kini asyik menunggang
keledainya yang dituntun oleh anak tersayangnya itu.
Tiba- tiba ia mendengar seseorang dipinggir
jalan mengomel panjang pendek yang ditujukan kepada dirinya: “ Sungguh orang
tua yang nggak tahu diri! Nggak tahu malu! Masak dia asyik menunggang keledai,
sedang anaknya yang masih kecil dipaksa berjalan kaki?”
Nashruddin pun bereaksi dengan cepat
menanggapi komentar orang itu dan segera memerintahkan anaknya naik keatas
punggung keledai, naik berbarengan dengan dia. Si keledai kuruspun menjadi
kepayahan membawa dua orang sekaligus diatas punggungnya. Mereka pun meneruskan
perjalanannya walau terasa agak melambat, sampai Nashruddin mendengar orang-
orang bergumam:
“ Sungguh tak ber- peri- kebinatangan dua orang
itu. Keledai kurus begitu ditunggangi dua orang? Sungguh tak punya otak dan tak
punya belas kasih!”
Mendengar cemoohan orang- orang, Nashruddin pun
segera turun. Iapun memerintahkan anaknya juga untuk turun. Nashruddin
kebingungan: begini salah, begitu salah. Dinaikin salah, tak dinaikin salah
juga.
Otak Nashruddin pun segera berputar mencari
solusi. Akhirnya berkat “kebijaksanaannya” iapun telah menemukan jalan
keluarnya yang dianggapnya terbaik. Iapun segera memerintahkan anaknya untuk
bersama- sama menggendong keledainya kepasar. Ia yakin tindakannya kali ini
benar dan tak akan ada seorangpun yang akan berkomentar lagi……..Sampai suatu
saat ia mendengar beberapa orang tertawa: “Eeeeee…..lihat ada keledai naik
orang……”.
Opo tumon?
Sesampai dipasar Nashruddin merenung. Ia ingat
pesan SIMBAH semasa hidup:
- Jangan
terlalu hiraukan omongan orang.
- Kecuali
nasihat yang baik dari Ahli Islah.
- Kalau
sudah siap melangkah dengan Bismillah
- Teruskan
sampai ketujuan pantang menyerah
- Komentar
dan menyalahkan itu gampang.
- Yang
lebih sulit itu MENGAMALKAN!
(KHD)
25. SANTRI BADUNG VS KIYAI JENIUS.
Pada sebuah majlis pengajian
Aqiidah, tiba- tiba salah seorang murid yang terkenal badung, bandel, tapi
pinter mengajukan sebuah pertanyaan yang membuat semua santri terperangah dan
gerah:
“Pak kiyai, bolehkah aku
bertanya?”
“Tentu saja boleh, apa
pertanyaanmu?”
“Begini pak kiyai, saya ada 3
(tiga) pertanyaan, mohon penjelasannya”:
1.
Setan itu diciptakan dari api, nah kalau nanti
dia masuk neraka, dia akan ke-enakan dong, karena api cocok bertemu dengan api.
Pasti setan nggak akan sengsara di neraka.
2.
Apakah sebenarnya hakekat takdir itu?
3.
Apakah yang dilakukan Allah saat ini?
Para santri lain agak kaget
atas ulah temannya yang terkenal bandel itu. Namun pak kiyai berkata
dengan penuh kesabaran terhadap pertanyaan yang agak berbau kurang ajar itu, seraya berkata:
“Baiklah, aku akan berikan
satu jawaban saja untuk menjawab tiga pertanyaan kamu itu sekaligus. Bolehkan?”.
“Silahkan pak kiyai”.
Maka secara tiba- tiba sang
kiyai bangkit dan menampar wajah sang murid.
Perbuatan sang kiyai itu
sungguh tidak diduga oleh sang santri, juga para murid yang lainnya. Maka serentak
proteslah si murid:
“Lho, kok kiyai marah? Jangan marah dong
kiyai, saya bertanya kan karena memang belum mengerti tentang suatu masalah?
Kata pak kiyai kalau belum tahu tentang masalah harus berani bertanya?”
Pak kiyai menjelaskan:
“Tamparan itu kulakukan bukan
karena aku marah, tapi itulah jawaban saya!”
“Maksudnya?” sang murid pun
bertanya sambil terbengong- bengong.
“Begini: pipi kamu itu dibuat
dari apa?”
“Daging pak kiyai”
“Kalau tangan saya?”
“Juga daging pak kiyai”.
“Sakit nggak saya tampar?”
“Sakit pak kiyai”
“Jadi daging ditampar pakai
daging juga sakit kan? Begitu juga: Api ditampar pakai api juga akan sakit.
Benar tidak? Jadi setan yang dari api, nanti tatkala disiksa pakai api, diapun
akan menderita dan sengsara luar biasa”
Masuk akal juga, kata sang
santri. Sekarang dia mulai memahami tindakan kiyainya yang jenius itu.
“Tentang masalah takdir,
pernahkah terpikir olehmu atau olehku bahwa aku akan menampar wajahmu beberapa
saat sebelum kejadian?”
“Nggak pernah terpikir pak
kiyai”.
“Itulah hakekat takdir.
Semuanya adalah hak prerogratif Allah. Tidak ada seorangpun yang yang tahu
tentang apa yang sebenarnya akan terjadi secara pasti sebentar lagi, besok atau
waktu yang akan datang, karena itu adalah rahasia Allah. Kita yakin bahwa manusia dan semua makhluq sudah di INSTALL dan di PROGRAM oleh Allah.
Hanya
Allah saja yang mampu me RE- INSTAL program kehidupan kita. Nah kewajiban kita
sebagai manusia adalah BERUSAHA dan BERIKHTIYAR seraya BERDO’A, seraya meyakini
bahwa sukses dan gagal itu adalah berjalan sesuai takdir Ilahi. Maka saat ia sukses ia tak akan sombong, dan pada saat gagal, ia tak akan pernah berputus
asa untuk bangkit lagi”.
“Yang ketiga kiyai?” Sekarang
sang murid menunggu penuh antusias terhadap penjelasan kiyainya.
“Tentang pertanyaanmu : Allah
sekarang sedang apa, ya.. itu, Allah sedang mengatur dan memegang ubun- ubun
setiap makhluk ciptaan Nya agar mereka
selalu berada dalam rencana takdirnya yang azaly. Buktinya kamu diatur oleh
Allah mengajukan pertanyaan seperti itu agar aku dapat menamparmu sesuai takdir
Nnya. Dan kamu pun melakukan itu semua sesuai Qodar Nya, akupun menampar kamu
sesuai dengan rencana Nya. Paham?”
“Paham pak
kiyai….terimakasih”.
Dasar kiyai jenius, wong
menampar orang kok malah dapat ucapan terimakasih. Opo tumon?
Pengajian pun kemudian
ditutup. Para santripun malam itu kemudian pulang ke pemondokannya masing-
masing dengan hati puas seraya makin kagum pada kedalaman ilmu kiyainya.
(KHD)
26. ITU UANG ANDA YANG JATUH DARI DOMPET.
Seorang
anak muda duduk di mesjid menunggu khotbah Jumat. Melihat dengan tidak
begitu ramah kepada kotak sumbangan yang didorong ke arahnya.
Dia
membuka dompet dan memilih-milih uang yang terkecil untuk disumbangkan.
Dengan berat hati, dia memasukkan selembar uang Rp 1.000,- ke kotak
amal.
Sebelum dia mendorong kotak itu sebelah, seorang bapak tua di belakang menepuk pundaknya, kemudian memberikan 2 lembar uang Rp 100.000,-an
Dia tertekun heran, tetapi segera memasukkan 2 lembar uang tersebut ke kotak amal, dan mendorongnya ke jamaah berikutnya.
Dia menoleh ke bapak tua tersebut dan berkata, "Kebanyakan atuh Pak, seribu saja sudah cukup. Sayang, khan?"
Sang Bapak tua tersenyum dan menggeleng ramah, dan berkata, "Bukan gitu dik, itu tadi uang adik yang jatuh dari dompet."
Anak muda:...."Wadduh!!!).
(M.Baiquni).
(Inti pelajaran: Syetan mengancam dengan kemiskinan kepada orang yang berniat sodaqoh:
Al- Baqoroh 268)
27. BANYAK ANAK BANYAK REJEKI ???
Dihari
yang fitri, seorang ibu tua awalnya merasa bahagia ketika kedua anaknya
mudik dari perantauannya bersama keluarga mereka . Bersama mereka juga
ada beberapa cucunya yang lucu- lucu dan menggemaskan. Beberapa hari
berlalu. Ketika hari berkunjung berakhir dan mereka harus pulang ke kota
tempat kerja masing- masing, tiap anaknya memberikan amplop berisi uang
kepada ibunda terkasih mereka. Tidak tanggung- tanggung, masing- masing
anak mengisi amplop dengan uang Rp 1000.000;. Ketika sang ibu membuka
isi amplop, tiba- tiba sang ibu menangis dengan sedih. Tentu saja anak-
anaknya menjadi terheran- heran dan bertanya tanya dalam hati, apakah
isi amplop itu dianggap terlalu sedikit bagi ibunya?
Akhirnya salah seorang dari mereka memberanikan diri bertanya: " Ibu, kenapa menangis? apakah jumlah uangnya terlalu sedikit?"
Ibu
nya kontan menjawab: " Bukan terlalu sedikit, bahkan cukup banyak. Tapi
saya sedih, anak saya hanya dua, jadi saya hanya mendapatkan Rp
2000.000; Coba kalau anak saya 10 atau lebih, tentu saya akan dapat 10
amplop x Rp 1000.000 = Rp 10.000.000 atau lebih............"
Anak- anaknya: "........????"
(inti
pelajaran: anak- anak/ umat yang dibanggakan Nabi itu adalah anak-
anak/ umat yang berbobot dan bertaqwa, bukan asal banyak anak)
28. (baru) BEDANYA MIMPI BASAH DAN KETANGKAP BASAH.
"Hei teman- teman, apa persamaan mimpi basah dengan ketangkep basah?"
Teman- temannya menjawab sekenanya:
"Mimpi
basah itu mimpi kecebur sungai, kalau ketangkep basah itu ketangkep
polisi ketika nyebur ke sungai, jadi sama- sama basah !!"
"Salah" kata penanya.
"Lalu apa dong?"
"Mimpi
basah itu tanda AKIL baligh, kalau ketangkep basah itu AKIL MUKHTAR,
ketua MK yang ditangkap KPK, jadi sama- sama AKIL nya !!!"
NOMOR KEMBALI KEATAS.......
Note:
Insyaalloh akan terus ditambah dan disempurnakan. Bagi yang memiliki kisah jenaka lainnya yang sopan dan mendidik, boleh dikirim lewat komentar, bila dianggap pantas akan diposting. Hadiahnya? "Nampang doang". (Tag: Akhlaq)
(Inti pelajaran: Hindari fanatisme golongan)
(Inti pelajaran: Hati- hati dalam berbicara)
20. BEDA ANTARA KULI DAN KIYAI
Rombongan jamaah haji Indonesia dari Tegal tiba di Bandara King Abdul
Aziz, Jeddah Arab Saudi. Langsung saja kuli-kuli dari Yaman berebutan untuk
mengangkut barang-barang yang mereka bawa.
Akibatnya, dua orang di antara kuli-kuli itu terlibat percekcokan
serius karena rebutan rizki . Tentu saja karena orang arab, ya ketika bertengkar mereka juga pakai bahasa arab. Melihat itu, rombongan jamaah haji yang ada didekat mereka tersebut spontan
merubung mereka, sambil berucap: "Amin, Amin, Amin!"
Seorang Ustadz yang sedang berada di bandara itu menghampiri mereka,
"Lagi ngapain Anda semua baca "amin- amin" di sini?"
"Mengamini do'a para kiyai, pak Ustadz. Mereka terlihat sangat fasih berdoa, apalagi mereka pakai sorban,
mereka itu pasti habib atau kyai- kiyai Arab yang makbul do'anya, pak Ustadz."
Ustadz kita yang pernah jadi mahasiswa di Madinah geleng- geleng kepala.
Dasar orang kampung!!!
sumber: nusantaranews.wordpress.com
(Inti pelajaran: Jangan tertipu penampilan luar)
21. SETAN MAU PENSIUN DINI
Suatu saat rombongan setan menghadap Allah SWT.
"Ya Rob, kami sekalian para setan mohon pensiun dini, nggak kuat kami menghadapi ulah
manusia zaman sekarang !"
manusia zaman sekarang !"
Lho memangnya kenapa?
"Ya itu, kami sering dikambing hitamkan oleh manusia.
- Ketika ada yang sakit, katanya diganggu setan,
- Ketika ada yang berbuat maksiyat, katanya digoda setan
- Ketika mereka mabuk mabukan katanya minum air dan pil setan.
- Mereka yang- enak- enak, mabuk- mabukan dan berzinah, kita para setan yang disalahin, padahal itu kemauan mereka sendiri, yang nikmatin mereka sendiri.
- Lagian, manusia sekarang sudah lebih pintar nggodain orang dari pada setan asli.
- Mereka sudah lebih licik dibanding setan asli.......
- Mereka kini punya TV, VIDEO, HP dan alat- alat canggih lainnya untuk merayu orang, padahal kita para setan tak punya alat canggih seperti itu......
- Dan mereka kini lebih jahat dari kami- kami ini.
Karena itu kami mohon izin, mendingan kami pensiun dini"............????
Tapi ketentuan dan takdir Allah sudah berlaku.....
(Khd)
(Inti pelajaran: Zaman wus akhir)
22. Santri Keluarga Sapi
Seorang santri baru saja lulus
aliyah pesantren dengan nilai jayyid jiddan ( lumayan pintar). Dia pun
berencana mengadu nasib di Jakarta.
Saat tiba di Stasiun Pasar Senen, dia melihat kerumunan orang. Rupanya sedang
ada kecelakaan. Di Jakarta, kecelakaan biasanya memang menjadi tontonan yang
menarik, maka dia pun memutuskan untuk ikut menonton.
Namun teryata kerumunan itu terlalu berjubel sehingga ia tidak bisa melihat
korban dengan jelas, apalagi postur tubuhnya yang memang kecil. Jadi, jangankan
mendekat, untuk melihat korban saja sulit. Dasar merupakan santri
berotak cemerlang, maka dia tidak kurang akal dan langsung berteriak-teriak
sambil pura-pura panik......:
"Saya keluarganya.. Saya keluarganya.. Minggir.. Tolong minggir !"
katanya sambil mengacungkan jari dan mendesak maju menerobos kerumunan
orang-orang tersebut.
Orang-orang pun memandanginya dengan terheran- heran....dan ternyata akal kancil si santri memang berhasil. Mereka
langsung memberi kesempatan kepada santri itu untuk menghampiri korban
kecelakaan. Santri itu pun langsung mendekati korban kecelakaan. Dan, betapa
terkejutnya ketia dia melihat dengan jelas korban kecelakaan yang diakuinya
sebagai keluarganya itu ternyata bukan manusia tapi.......adalah seekor SAPI!
Waduh, malunyaaaaa!
(e-ketawa)
(Inti pelajaran: Jangan sok pintar)
23.Nazaruddin Khoja Membayar Nadzar
Hari tersebut adalah
hari pertama sejak Nasrudin sembuh dari sakit. Dia sedang berpikir keras karena
pada saat sakit dia pernah berjanji pada Tuhan jika dia sembuh dia akan menjual
keledainya seharga 200 dinar. Padahal pada saat itu harga keledai sangat tinggi
berkisar diharga 1000 dinar . Tapi karena ketaatannya pada Tuhan, dia tidak mau
melanggar nadzarnya sendiri. Dia segera pergi ke pasar sambil berteriak:
"Keledai dijual murah…. Keledai dijual murah….Siapa yang mau beli. Aku jual keledaiku seharga 200 dinar."
Para makelar pun berdatangan. Beberapa dari mereka bahkan langsung mengeluarkan uang 200 dinar.
"Tunggu dulu, ada syaratnya untuk beli keledai ini!" Nasrudin mengangkat tangan, "Jika ingin membeli keledai ini kalian juga harus membeli kucing diatas nya seharga 800 dinar!"
"Keledai dijual murah…. Keledai dijual murah….Siapa yang mau beli. Aku jual keledaiku seharga 200 dinar."
Para makelar pun berdatangan. Beberapa dari mereka bahkan langsung mengeluarkan uang 200 dinar.
"Tunggu dulu, ada syaratnya untuk beli keledai ini!" Nasrudin mengangkat tangan, "Jika ingin membeli keledai ini kalian juga harus membeli kucing diatas nya seharga 800 dinar!"
(Inti pelajaran: Hukum itu dibuat untuk ditaati, bukan untuk dicari celahnya)
24, “ADA KELEDAI NAIK ORANG
!!!”
Suatu ketika NASHRUDDIN kehabisan
uang. Padahal saat itu ada beberapa kebutuhan penting yang harus ia
upayakan seperti untuk beaya pendidikan anak- anak dan sebagainya. Kebetulan ia
memiliki seekor keledai kurus yang biasa ia pakai untuk transportasinya. Maka
ia segera memutuskan untuk menjual keledai kurusnya itu untuk memenuhi segala
hajatnya. Ia pun segera mengajak anaknya berbareng kepasar untuk menjual
keledainya itu.
Pada saat yang ditentukan pada hari pasaran,
keledai itupun dituntunnya kepasar. Si Nashruddin menuntun didepan, sedang sang
anak mengiringinya dari belakang sambil sesekali menggeprak pantat keledai
didepannya.
Syahdan, tak berapa lama berjalan ada orang
nyeletuk: “Dasar bodoh si Nashruddin itu, punya keledai dibiarkan sia- sia tak
ditungganginya….”.
Mendengar itu segera Si Nashruddin menyuruh
anaknya naik keatas punggung keledai, menuruti nasehat dan omongan orang
dijalan.
Tak berapa lama melangkah, ada orang dipinggir
jalan mencibir: “Dasar anak kurang ajar dan tak berbakti! Masak ayahnya suruh
jalan kaki sedang ia enak- enakan naik keledai?”
Maka serta merta Nashruddin memerintahkan
anaknya turun dan iapun segera meloncat naik keatas punggung keledai, ia tak
rela anak kesayangannya yang sangat berbakti itu dihujat semena- mena.. Iapun
segera naik menggantikan posisi anaknya. Maka iapun kini asyik menunggang
keledainya yang dituntun oleh anak tersayangnya itu.
Tiba- tiba ia mendengar seseorang dipinggir
jalan mengomel panjang pendek yang ditujukan kepada dirinya: “ Sungguh orang
tua yang nggak tahu diri! Nggak tahu malu! Masak dia asyik menunggang keledai,
sedang anaknya yang masih kecil dipaksa berjalan kaki?”
Nashruddin pun bereaksi dengan cepat
menanggapi komentar orang itu dan segera memerintahkan anaknya naik keatas
punggung keledai, naik berbarengan dengan dia. Si keledai kuruspun menjadi
kepayahan membawa dua orang sekaligus diatas punggungnya. Mereka pun meneruskan
perjalanannya walau terasa agak melambat, sampai Nashruddin mendengar orang-
orang bergumam:
“ Sungguh tak ber- peri- kebinatangan dua orang
itu. Keledai kurus begitu ditunggangi dua orang? Sungguh tak punya otak dan tak
punya belas kasih!”
Mendengar cemoohan orang- orang, Nashruddin pun
segera turun. Iapun memerintahkan anaknya juga untuk turun. Nashruddin
kebingungan: begini salah, begitu salah. Dinaikin salah, tak dinaikin salah
juga.
Otak Nashruddin pun segera berputar mencari
solusi. Akhirnya berkat “kebijaksanaannya” iapun telah menemukan jalan
keluarnya yang dianggapnya terbaik. Iapun segera memerintahkan anaknya untuk
bersama- sama menggendong keledainya kepasar. Ia yakin tindakannya kali ini
benar dan tak akan ada seorangpun yang akan berkomentar lagi……..Sampai suatu
saat ia mendengar beberapa orang tertawa: “Eeeeee…..lihat ada keledai naik
orang……”.
Opo tumon?
Sesampai dipasar Nashruddin merenung. Ia ingat
pesan SIMBAH semasa hidup:
- Jangan
terlalu hiraukan omongan orang.
- Kecuali
nasihat yang baik dari Ahli Islah.
- Kalau
sudah siap melangkah dengan Bismillah
- Teruskan
sampai ketujuan pantang menyerah
- Komentar
dan menyalahkan itu gampang.
- Yang
lebih sulit itu MENGAMALKAN!
(KHD)
25. SANTRI BADUNG VS KIYAI JENIUS.
Pada sebuah majlis pengajian
Aqiidah, tiba- tiba salah seorang murid yang terkenal badung, bandel, tapi
pinter mengajukan sebuah pertanyaan yang membuat semua santri terperangah dan
gerah:
“Pak kiyai, bolehkah aku
bertanya?”
“Tentu saja boleh, apa
pertanyaanmu?”
“Begini pak kiyai, saya ada 3
(tiga) pertanyaan, mohon penjelasannya”:
1.
Setan itu diciptakan dari api, nah kalau nanti
dia masuk neraka, dia akan ke-enakan dong, karena api cocok bertemu dengan api.
Pasti setan nggak akan sengsara di neraka.
2.
Apakah sebenarnya hakekat takdir itu?
3.
Apakah yang dilakukan Allah saat ini?
Para santri lain agak kaget
atas ulah temannya yang terkenal bandel itu. Namun pak kiyai berkata
dengan penuh kesabaran terhadap pertanyaan yang agak berbau kurang ajar itu, seraya berkata:
“Baiklah, aku akan berikan
satu jawaban saja untuk menjawab tiga pertanyaan kamu itu sekaligus. Bolehkan?”.
“Silahkan pak kiyai”.
Maka secara tiba- tiba sang
kiyai bangkit dan menampar wajah sang murid.
Perbuatan sang kiyai itu
sungguh tidak diduga oleh sang santri, juga para murid yang lainnya. Maka serentak
proteslah si murid:
“Lho, kok kiyai marah? Jangan marah dong
kiyai, saya bertanya kan karena memang belum mengerti tentang suatu masalah?
Kata pak kiyai kalau belum tahu tentang masalah harus berani bertanya?”
Pak kiyai menjelaskan:
“Tamparan itu kulakukan bukan
karena aku marah, tapi itulah jawaban saya!”
“Maksudnya?” sang murid pun
bertanya sambil terbengong- bengong.
“Begini: pipi kamu itu dibuat
dari apa?”
“Daging pak kiyai”
“Kalau tangan saya?”
“Juga daging pak kiyai”.
“Sakit nggak saya tampar?”
“Sakit pak kiyai”
“Jadi daging ditampar pakai
daging juga sakit kan? Begitu juga: Api ditampar pakai api juga akan sakit.
Benar tidak? Jadi setan yang dari api, nanti tatkala disiksa pakai api, diapun
akan menderita dan sengsara luar biasa”
Masuk akal juga, kata sang
santri. Sekarang dia mulai memahami tindakan kiyainya yang jenius itu.
“Tentang masalah takdir,
pernahkah terpikir olehmu atau olehku bahwa aku akan menampar wajahmu beberapa
saat sebelum kejadian?”
“Nggak pernah terpikir pak
kiyai”.
“Itulah hakekat takdir.
Semuanya adalah hak prerogratif Allah. Tidak ada seorangpun yang yang tahu
tentang apa yang sebenarnya akan terjadi secara pasti sebentar lagi, besok atau
waktu yang akan datang, karena itu adalah rahasia Allah. Kita yakin bahwa manusia dan semua makhluq sudah di INSTALL dan di PROGRAM oleh Allah.
Hanya
Allah saja yang mampu me RE- INSTAL program kehidupan kita. Nah kewajiban kita
sebagai manusia adalah BERUSAHA dan BERIKHTIYAR seraya BERDO’A, seraya meyakini
bahwa sukses dan gagal itu adalah berjalan sesuai takdir Ilahi. Maka saat ia sukses ia tak akan sombong, dan pada saat gagal, ia tak akan pernah berputus
asa untuk bangkit lagi”.
“Yang ketiga kiyai?” Sekarang
sang murid menunggu penuh antusias terhadap penjelasan kiyainya.
“Tentang pertanyaanmu : Allah
sekarang sedang apa, ya.. itu, Allah sedang mengatur dan memegang ubun- ubun
setiap makhluk ciptaan Nya agar mereka
selalu berada dalam rencana takdirnya yang azaly. Buktinya kamu diatur oleh
Allah mengajukan pertanyaan seperti itu agar aku dapat menamparmu sesuai takdir
Nnya. Dan kamu pun melakukan itu semua sesuai Qodar Nya, akupun menampar kamu
sesuai dengan rencana Nya. Paham?”
“Paham pak
kiyai….terimakasih”.
Dasar kiyai jenius, wong
menampar orang kok malah dapat ucapan terimakasih. Opo tumon?
Pengajian pun kemudian
ditutup. Para santripun malam itu kemudian pulang ke pemondokannya masing-
masing dengan hati puas seraya makin kagum pada kedalaman ilmu kiyainya.
(KHD)
(KHD)
26. ITU UANG ANDA YANG JATUH DARI DOMPET.
Seorang
anak muda duduk di mesjid menunggu khotbah Jumat. Melihat dengan tidak
begitu ramah kepada kotak sumbangan yang didorong ke arahnya.
Dia
membuka dompet dan memilih-milih uang yang terkecil untuk disumbangkan.
Dengan berat hati, dia memasukkan selembar uang Rp 1.000,- ke kotak
amal.
Sebelum dia mendorong kotak itu sebelah, seorang bapak tua di belakang menepuk pundaknya, kemudian memberikan 2 lembar uang Rp 100.000,-an
Dia tertekun heran, tetapi segera memasukkan 2 lembar uang tersebut ke kotak amal, dan mendorongnya ke jamaah berikutnya.
Dia menoleh ke bapak tua tersebut dan berkata, "Kebanyakan atuh Pak, seribu saja sudah cukup. Sayang, khan?"
Sang Bapak tua tersenyum dan menggeleng ramah, dan berkata, "Bukan gitu dik, itu tadi uang adik yang jatuh dari dompet."
Anak muda:...."Wadduh!!!).
(M.Baiquni).
(Inti pelajaran: Syetan mengancam dengan kemiskinan kepada orang yang berniat sodaqoh:
Al- Baqoroh 268)
27. BANYAK ANAK BANYAK REJEKI ???
Dihari
yang fitri, seorang ibu tua awalnya merasa bahagia ketika kedua anaknya
mudik dari perantauannya bersama keluarga mereka . Bersama mereka juga
ada beberapa cucunya yang lucu- lucu dan menggemaskan. Beberapa hari
berlalu. Ketika hari berkunjung berakhir dan mereka harus pulang ke kota
tempat kerja masing- masing, tiap anaknya memberikan amplop berisi uang
kepada ibunda terkasih mereka. Tidak tanggung- tanggung, masing- masing
anak mengisi amplop dengan uang Rp 1000.000;. Ketika sang ibu membuka
isi amplop, tiba- tiba sang ibu menangis dengan sedih. Tentu saja anak-
anaknya menjadi terheran- heran dan bertanya tanya dalam hati, apakah
isi amplop itu dianggap terlalu sedikit bagi ibunya?
Akhirnya salah seorang dari mereka memberanikan diri bertanya: " Ibu, kenapa menangis? apakah jumlah uangnya terlalu sedikit?"
Ibu
nya kontan menjawab: " Bukan terlalu sedikit, bahkan cukup banyak. Tapi
saya sedih, anak saya hanya dua, jadi saya hanya mendapatkan Rp
2000.000; Coba kalau anak saya 10 atau lebih, tentu saya akan dapat 10
amplop x Rp 1000.000 = Rp 10.000.000 atau lebih............"
Anak- anaknya: "........????"
(inti
pelajaran: anak- anak/ umat yang dibanggakan Nabi itu adalah anak-
anak/ umat yang berbobot dan bertaqwa, bukan asal banyak anak)
"Hei teman- teman, apa persamaan mimpi basah dengan ketangkep basah?"
Teman- temannya menjawab sekenanya:
"Mimpi
basah itu mimpi kecebur sungai, kalau ketangkep basah itu ketangkep
polisi ketika nyebur ke sungai, jadi sama- sama basah !!"
"Salah" kata penanya.
"Lalu apa dong?"
"Mimpi
basah itu tanda AKIL baligh, kalau ketangkep basah itu AKIL MUKHTAR,
ketua MK yang ditangkap KPK, jadi sama- sama AKIL nya !!!"
NOMOR KEMBALI KEATAS.......
Note:
Insyaalloh akan terus ditambah dan disempurnakan. Bagi yang memiliki kisah jenaka lainnya yang sopan dan mendidik, boleh dikirim lewat komentar, bila dianggap pantas akan diposting. Hadiahnya? "Nampang doang". (Tag: Akhlaq)
Assalamualaikum?
BalasHapusMin saya mau tanya nih!!!
BalasHapusKISAH CERITA AYAH SAYA SEMBUH BERKAT BANTUAN ABAH HJ MALIK IBRAHIM
BalasHapusAssalamualaikum saya atas nama Rany anak dari bapak Bambang saya ingin berbagi cerita masalah penyakit yang di derita ayah saya, ayah saya sudah 5 tahun menderita penyakit aneh yang tidak masuk akal, bahkan ayah saya tidak aktif kerja selama 5 tahun gara gara penyakit yang di deritanya, singkat cerita suatu hari waktu itu saya bermain di rmh temen saya dan kebetulan saya ada waktu itu di saat proses pengobatan ibu temen saya lewat HP , percaya nda percaya subahana lah di hari itu juga mama temen saya langsung berjalan yang dulu'nya cuma duduk di kursi rodah selama 3 tahun,singkat cerita semua orang yang waktu itu menyaksikan pengobatan bapak kyai hj Malik lewat ponsel, betul betul kaget karena mama temen saya langsung berjalan setelah di sampaikan kepada hj Malik untuk berjalan,subahanallah, dan saya juga memberanikan diri meminta no hp bapak kyai hj malik, dan sesampainya saya di rmh saya juga memberanikan diri untuk menghubungi kyai hj Malik dan menyampaikan penyakit yang di derita ayah saya, dan setelah saya melakukan apa yang di perintahkan sama BPK kyai hj Malik, 1 jam kemudian Alhamdulillah bapak saya juga langsung sembuh dari penyakitnya lewat doa bapak kyai hj Malik kepada Allah subahanallah wataala ,Alhamdulillah berkat bantuan bpk ustad kyai hj Malik sekarang ayah saya sudah sembuh dari penyakit yang di deritanya selama 5 tahun, bagi saudara/i yang mau di bantu penyembuhan masalah penyakit gaib non gaib anda bisa konsultasi langsung kepada bapak kyai hj Malik no hp WA beliau 0823-5240-6469 semoga lewat bantuan beliau anda bisa terbebas dari penyakit anda. Terima kasih