Secangkir Kopi - Ibn Khasbulloh
ISLAM NUSANTARA? RASA- RASANYA
KURANG SREG.
Penggunaan Istilah Sunny Asy’ary
- vs - Sunny Nashibi layak dipertimbangkan.
Walau hanya sebatas istilah,
sebutan Islam Nusantara telah menimbulkan pro dan kontra yang sengit dan rame
dibicarakan didunia maya. Pencetus Istilah ini serta merta telah di bully khususnya
oleh orang- orang yang mengaku Salafy, dan juga oleh orang- orang yang merasa “geli”
dengan istilah tersebut, karena konotasinya islam yang dimaksud sudah bukan
asli lagi dan sudah berwarna nusantara (sincretisme). Walaupun oleh para pengusungnya, nama itu
dimaksudkan untuk membedakan antara kaum Ahlussunnah Waljama’ah (SUNNY) Asy’ariyyah
yang cenderung santun, yang dipegang teguh oleh mayoritas muslimin Nusantara
khususnya, namun juga oleh kaum muslimin SUNNY lainnya sejak dari Mesir, Maroko, Tunisia, Aljazair, Yaman,
Turky, Iraq, India, Afganistan, Pakistan, China, Pathani Thailand, Malaysia,
Indonesia Brunei, bahkan mayoritas di Saudy sendiri yang pemerintahannya Wahaby, dan antara kaum yang juga mengaku Ahlussunnah Waljama’ah
(SUNNY) salafy Wahaby yang merupakan keyakinan resmi pemerintah minoritas Saudy
dan beberapa kaum muslimin dari segelintir Negara yang sepakat dengan doctrine mereka
yang cenderung tidak ramah. Melihat kenyataan diatas, maka penyebutan nama
Islam Nusantara rasa- rasanya kurang pas
dan kurang sreg, karena sesungguhnya Islam Nusantara itu identik dengan kaum
Sunny yang ada di Yaman, Maroko, Aljazair, dan beberapa Negara seperti yang telah disebut
diatas.
Patokannya paling gampang
bagi orang awam yaitu bahwa, Ahlussunnah Waljama’ah Asy’ariyah itu meyakini
SIFAT WAJIB ALLOH YANG 20 BESERTA MUHALNYA (kadang 13 dengan sifat ma’nawiyahnya
sudah termasuk, seperti Muhammadiyyah), dan juga segala sifat- sifat Alloh Yang
Maha Agung, Maha Indah dan Maha Sempurna yang tiada terhitung, yang tiada
suatupun yang menyamai dan menyerupaiNya ( جلال –
جمال – كمال – ليس كثله شئ ),
sedang kaum Ahlussunnah Waljama’ah Wahabiyyah, mereka tak mau memakai doctrine
20 sifat itu dn cenderung mengartikan sifat- sifat Alloh dalam Al- Qur’an
secara Letter Lijk, seperti Alloh duduk di Arasy dan Arasy itu diatas, betul-
betul diatas kita.
Istilah salafy sendiri ternyata kedua
kelompok yang bersebarangan itu sama- sama mengaku salafy. Contohnya sekolah- sekolah yang dikelola oleh
NU misalnya, menggunakan nama : Madrasah Ibtida’iyyah Salafiyyah (Sekolah
Dasar Salafy) dan Madrasah Tsanawiyyah Salafiyyah (Sekolah Menengah Pertama
Salafy). Pondok NU yang hanya ngaji kitab kuning (kitab kuning = semua kitab Arab yang tak berharakat) disebut pondok
pesantren Salafy. Nah rupanya pencetus gagasan istilah Islam Nusantara
itu ingin membuat garis pemisah yang jelas antara Ahlussunnah Waljama’ah Asy’ariyyah
dan Ahlussunnah Waljama’ah Wahabiyyah (walau mereka tidak suka disebut
Wahabiyyah dan lebih senang disebut Salafy) namun kurang tepat sasaran sehingga
menimbulkan polemic dan bully berkepanjangan dan berakibat salah pengertian
bagi kaum awam sehingga maksud tujuannya tidak tercapai.
Maka penulis menyarankan
penggantian istilah Islam Nusantara
dengan istilah SUNNY ASY’ARY atau SUNNY TANZIHY, atau AHLUSSUNNAH WALJAMA'AH MUTAWASSITHOH (MODERAT) dan untuk membedakannya dengan
Ahlussunnah Waljama’ah Wahaby jika tak mau disebut Wahaby saya usulkan dengan sebutan SUNNY
NASHIBY, atau SUNNY NAJDY, atau SUNNY TAKFIRI………………….
Catatan:
Sunny = Ahlussunnah Waljama'ah
Asy'ary = mengikuti penjelasan Imam Abu Hasan Al- Asy'ary dalam bidang keyakinan/ aqidah.
Tanzihy = memaha sucikan Alloh dari memiliki bagian- bagian fisik sebagaimana makhluq
Nashiby = kelompok yang sangat keras/ membenci ahlul bait.
Najdy = kelompok yang muncul dari Nejd (Muhammad bin Abdul Wahab)
Takfiry = suka mengkafirkan
Mutawassithoh = moderat.
Catatan:
Sunny = Ahlussunnah Waljama'ah
Asy'ary = mengikuti penjelasan Imam Abu Hasan Al- Asy'ary dalam bidang keyakinan/ aqidah.
Tanzihy = memaha sucikan Alloh dari memiliki bagian- bagian fisik sebagaimana makhluq
Nashiby = kelompok yang sangat keras/ membenci ahlul bait.
Najdy = kelompok yang muncul dari Nejd (Muhammad bin Abdul Wahab)
Takfiry = suka mengkafirkan
Mutawassithoh = moderat.