K.H.DAHLAN SALIM ZARKASYI - SANG PELOPOR
SEKILAS TENTANG METHODE QIROATI/ QIRAATI
SEKILAS TENTANG METHODE QIROATI/ QIRAATI
Oleh: H.Khaeruddin Khasbullah
I.
Sang
Pelopor.
Kreator methode Qiroati adalah
bapak K.H. Dahlan Salim Zarkasyi dari Semarang Jawa Tengah.
Beliau adalah pelopor dan
pembaharu methode pembelajaran Al- Qur’an yang selama ini di Indonesia
menggunakan methode Baghdadiyyah atau methode Talaqqy atau methode pengajaran yang lain. Beliau menyusun methode ini
ditengah keprihatinan merosotnya mutu baca Al- Qur’an anak- anak dan remaja di
Semarang dan di Indonesia pada umumnya. Maka sistimatika yang dipergunakan Kiyai
Dahlan adalah sisitimatika berdasarkan pengalaman mengajar beliau dan selalu di
ukur dan ditingkatkan melalui tingkat keberhasilan pembelajaran Al- Qur’an
kepada murid- muridnya. Demikianlah kemudian buku pengajaran Al- Qur’an yang
kemudian dikenal dengan methode Qiroati itu muncul sebagai bentuk jihad seorang
kiyai yang sangat peduli kepada peningkatan pembelajaran Al- Qur’an secara
baik, tartil dan benar itu resmi diluncurkan untuk kalangan sendiri pada 1960, mendahului segala methode pembelajaran yang sekarang ini menjamur di Indonesia. Lihat penelitian Dr.Yuki Nakata tentang beliau*). Kepeloporan beliau terbukti dengan
susul menyusulnya methode lain yang diakui atau tidak menggunakanan susunan
urutan pelajaran Al- Qur’an dengan sistimatika yang mendekati sistimatika yang
dipergunakan oleh Kiyai Dahlan.
II.
Prinsip
Dasar Methode Qiroati: Ibarat belajar naik
sepeda.
Selama ini banyak guru ngaji
(model sekolahan) yang mengajar Al- Qur’an dengan mengajarkan dahulu ilmu
Tajwid. Semua istilah- istilah ilmu tajwid yang PELIK- PELIK diajarkan pada
anak- anak, padahal mereka membacapun masih salah- salah. Akibatnya mereka memang
tahu tentang Al- Qur'an hanya sekedar istilah, apakah itu yang dinamakan idzhar, ikhfa’ dan lain- lain istilah tajwid lainnya tapi salah ketika mereka mempraktekkan
membaca Al- Qur’an.
Adapula guru ngaji yang
membiarkan pengucapan makhroj yang salah atau membiarkan kesalahan pembacaan
panjang pendek/ mad serta tasydid dan lainnya yang berakibat kesalahan itu menjadi
kesalahan yang berkekalan ketika mereka sudah dewasa. **)
Atau sebagaimana methode Talaqqy
yang akrab penulis praktekkan sebelum penulis menggunakan methode Qiroati,
dimana dari sejak paling awal (sejak dari Ta’awwudz dan Bismillah), murid sudah harus
sempurna bacaannya sehingga harus mencerna dan memahami sejak awal apa itu
makhroj, sifatul huruf dan hukum- hukum tajwid lainnya sehingga banyak dari santri yang
akhirnya mundur karena merasa tidak mampu. (Menurut pengalaman penulis methode talaqqy/ musyafahah amat bagus bagi mereka yang dasar makhrojnya sudah mendekati benar).
Maka methode Qiroati menggunakan
system pembelajaran langkah demi langkah secara sitematik dan thematis dan
terus maju menuju kesempurnaan baca Al- Qur’an. Sebagai contoh adalah ketika
belajar dengan jilid I, maka santri hanya harus belajar mengucapkan huruf-
huruf hija’iyyah (saja) dengan benar sesuai contoh pengajar tanpa harus tahu
makhroj, sifatul huruf, atau hukum lainnya, demikian seterusnya.
Ibarat belajar sepeda,
maka santri dilatih naik sepeda dengan benar, bagaimana menjaga keseimbangan
badan, mengayuh dan menyetir sepeda dengan benar tanpa harus tahu apakah itu
yang disebut rantai, stang, pedal dsb. Baru setelah mereka menguasai cara naik
sepeda dengan benar, mereka diperkenalkan segala istilah yang berkenaan dengan
sepeda untuk pengayaan. “Membaca Al-
Qur’an sesuai ketentuan tajwid itu FARDHU
AIN/ wajib, sedang mempelajari ilmu tajwid itu adalah FARDHU KIFAYAH”. Maka
fardhu ain harus didahulukan dari pada fardhu kifayah. Itu prinsip Qiroaty.
III.
Sistimatika
Pembelajaran Methode Qiro’ati.
Secara lengkap, merhode Qiroati menggunakan 10 (sepuluh) buku, 9 buku resmi dari Lembaga Qiroati dan satu buku
tentang ibadah bermuatan local (sesuai madzhab yang dianut, karena Qiroati bersifat non partisan- menurut istilah Pak Kiyai Dahlan: Qiraati tidak kemana- mana tapi berada dimana- mana).
Jelasnya sebagai berikut:
-
Buku I
- Tentang Huruf hijaiyah, bagian pertama dengan huruf- huruf terpisah, pada bagian akhir huruf sudah disambung. Semuanya terdiri dari 3 (tiga) huruf.
- Tentang Asma’ul huruf dan aneka bentuk Syakal/ Harakat….Ini kontinyu sampai jilid- jilid berikutnya, dan diposisikan pada bagian bawah pelajaran inti.
-
Buku II
- Tentang Mad Thobi’I, membedakan huruf pendek dan huruf panjang
- Tentang pengucapan TANWIN yang benar.
- Tentang Ta' Marbuthoh.
-
Buku III
- Tentang ALIF MUFARROQOH setelah wawu jama',
- HA DHOMIR,
- Pengucapan huruf sukun tanpa TAWALLUD
- Pengucapan huruf Liin yang benar.
- Pengucapan Ro’ Tafkhim/ Tarqiq.
- Tentang Asma'ul Huruf.
- Intinya pada jilid III ini mengarah kepada pembelajaran 3- Sifatul Huruf, yakni: 1- Syiddah, 2- Tawassuth, 3- Rikhwah.
-
Buku IV
- Tentang membaca dengung huruf Nun sukun dan Tanwin
- Tentang Mad Jaiz dan Mad Wajib Muttashil
- Tentang huruf Musyaddadah.
- Tentang Al- Syamsiyyah
- Tentang Wawu Zaidah.
- Tentang Idghom Mimy.
- Tentang Idghom Bila Ghunnah
- Tentang Huruf Muqottho’ah pada Fawatihus Suwar.
-
Buku V
- Tentang Idghom Bighunnah
- Tentang mewaqofkan sebuah lafadh
- Tentang Lafdhul Jalalah, Tafkhim dan Tarqiq.
- Tentang Mim sukun, Ghunnah maupun Idzhar.
- Tentang Waqof Mad Iwadl
- Tentang Iqlab
- Tentang Idghom/ Ikhfa' Syawi
- Tentang pengucapan Qolqolah yang benar.
- Tentang Mad Lazim.
-
Juz 27
- Untuk memperlancar bacaan.
-
Buku VI
- Tentang Idzhar dan pengucapan Idzhar yang benar tanpa tawallud.
- Latihan Surat- surat pendek.
CATATAN: SEBELUM PINDAH KE BUKU GHORIB, ANAK- ANAK HARUS SUDAH MENGKHATAMKAN AL- QUR'AN 3 X DIRUMAH DENGAN MONITOR BUKU PRESTASI KHUSUS.
-
Buku
Ghorib/ Musykilat
- Tentang bacaan- bacaan aneh pada Al- Qur’an menurut Qiroat Imam Ashim Ala Riwayati Hafash bithoriqoti Al- Imam Asy- Syathibi, seperti Imalah, Tashil, Isymam, Naql, dll.
-
Buku
Tajwid
- Tentang aturan dan qoidah baku baca Al- Qur’an, juga berdasar Qiroat Imam Ashim tersebut diatas, seperti Idzhar, Ikhfa', Idghom Bighunnah, dll.
-
Buku Ibadah ( muatan local). Buku ini diterbitkan oleh Korcab (Koordinator Cabang Qiroati) setempat, atau boleh memakai buku yang dipakai Korcab yang lain.
- Tentang Ibadah, bacaan sholat, dan do’a- do’a harian.
IV. Perpindahan jilid
Perpindahan jilid harus melalui test yang dilakukan oleh guru lain/ Kepala Lembaga. Guru sendiri tidak boleh memindahkan jilid anak- anak ke tingkat yang lebih tinggi tanpa di test oleh guru lain. Tujuannya jelas untuk menjaga kualitas pengajaran.
V. Khotmil Qur'an.
Anak- anak yang telah menyelesaikan pelajarannya harus melalui test yang diselenggarakan oleh Lembaga Qiro'ati Tingkat Wilayah (Jawa Barat dipusatkan di TK Babus Salam Ciputat). Yang lulus berhak mendapatkan ijazah dan kemudian menutup rangkaian pembelajaran mereka dengan acara khotaman yang sering disebut acara Khotmil Qur'an. Pada acara tersebut anak- anak di imtihan/ di test oleh masyarakat tentang kemampuan mereka dalam ilmu dan tilawah Al- Qur'an, seperti tentang tajwid, ghorib dan musykilat.
VI. Guru
Wajib Tashih
Untuk menjaga
kualitas belajar mengajar methode qiroati, guru hanya boleh mengajar jika sudah
memiliki SYAHADAH/ lulus ujian guru, sedang buku- buku methode Qiroati tidak diperjual belikan
kecuali melalui orang yang telah diberikan amanah untuk memiliki buku tersebut,
kecuali buku tentang muatan local yang kadang diterbitkan oleh Koordinator
Cabang masing- masing.
VII.
MMQ
sebagai Continuous Upgrading.
Setiap guru
wajib mengikuti aktivitas MMQ (Majlis Muallimil Qur’an), yakni pertemuan rutine
dengan tujuan untuk selalu meng- Upgrade/ meningkatkan pengetahuan guru tentang
pembelajaran Al- Qur’an.
VIII. Perkembangan lebih lambat dari methode lain.
Secara umum, methode Qiro'ati berkembang lebih lambat dari methode lain, dengan beberapa alasan, yakni:
1. Sangat menjaga amanah untuk selalu menjaga mutu / kefasihan baca Al- Qur'an.
2. Untuk menjaga mutu tersebut tidak setiap orang diizinkan mengajar sebelum mereka diteliti dan ditest kemampuan dan kelayakannya mengajar Al- Qur'an.
3. Agar tidak semua orang yang belum layak dengan gampang mengajar Qiroati sebagaimana terjadi pada methode lainnya, maka buku methode Qiro'ati hanya boleh dibeli oleh seseorang yang telah diakui kemampuan dan kelayakannya mengajar Al- Qur'an (bersyahadah). Buku Qiroati tidak akan ditemukan dipasaran karena bersifat NON PROFIT ORIENTED.
4. Ditegakkan aturan dan disiplin yang ketat, sehingga oleh beberapa kalangan, aturan Qiroati sering dianggap terlalu menyulitkan sehingga ada sebagian lembaga yang pernah menggunakan Qiroati, dikemudian hari mereka keluar dari Qiroati dan mengembangkan methode sendiri (sebagai bentuk ketidak percayaan mereka kepada methode lain yang banyak berkembang diluar Qiroati)..
Namun sesuai firman Allah: "Maka adapun BUIH itu, ia akan segera musnah ditelan masa, adapun yang bermanfaat bagi manusia, ia akan kokoh mengakar dibumi......... (Ar- Ro'du - 17)"
((MIT- Al-Khairiyyah, Purwasari Karawang, 24- Juni- 2013).
------------------------------------------------------------------------------
((MIT- Al-Khairiyyah, Purwasari Karawang, 24- Juni- 2013).
------------------------------------------------------------------------------
*) Dr. Yuki Nakata: “ The Qira’ati method textbook,
organized by guru ngaji (Qur’anic teachers) in Semarang, Central Java during
the 1960s was invented before the Iqro’ proliferation.2
The Qira’ati
method textbook was one of the references for inventing the Iqro’ method. The
inventors of both the Iqro’ method textbook and the Qira’ati method textbook
operate their own businesses and the Qira’ati method was introduced to
the local religious teacher in Kotagede, Yogyakarta through their business
relationship, who afterward became the inventor of the Iqro’ method textbook
(Budiyanto, 1999:44).3…
**) Betapa pentingnya menjaga makhroj dan mad sejak awal,
sehingga dilembaga yang penulis pimpin, jilid I harus diajarkan oleh guru yang
paling fasih, paling disiplin, paling konsisten dan yang paling mengenal
karakter dan psychologie anak. Karena dari jilid I inilah ditentukan keberhasilan
pembelajaran jilid- jilid selanjutnya.
Please visit by Google:
http://www.youtube.com/watch?v=EBfmVutVvIU
http://www.youtube.com/watch?v=m4mY7HkfYGg
http://www.youtube.com/watch?v=EBfmVutVvIU
http://www.youtube.com/watch?v=m4mY7HkfYGg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar