Oleh: H.Khaeruddin Khasbullah
Imam Bukhory dan Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadist yang bersumber dari Sa’ad bin Abi Waqqosh, bahwa suatu saat Nabi Muhammad datang dari gunung dan melewati Masjid Bani Mu’awiyah*). Beliaupun memasuki mesjid tersebut dan sholat disana serta berdo’a sangat lama. Setelah selesai kemudian beliau menyatakan:
سَأَلْتُ رَبِيْ ثَلاَثاً – فَأَعْطَانِيْ اثْنَيْنِ – وَمَنَعَنِيْ وَاحِدَةً : سَأَلْتُ رَبِّيْ أَنْ لَا يُهْلِكَ أُمَّتِيْ بِالسَّنَةِ فَأَعْطَانِيْهَا- وَسَأَلْتُهُ أَنْ لاَ يُهْلِكَ أُمَّتِيْ بِالْغَرَقِ فَأَعْطَانِيْهَا – وَسَأَلْتُهُ أَنْ لاَ يُعَجِّلَ بَأْسَهُمْ بَيْنَهُمْ فَمَنَعَنِيْهَا – رواه البخاري ومسلم عن سعد بن أبي وقاص
(Sabda Nabi):
“Aku memohon kepada Rob/Tuhanku tentang tiga hal, maka Allah mengabulkan DUA permintaanku dan menolak SATU permintaanku: Aku memohon agar ummatku tidak diadzab atas dosanya dengan kelaparan, maka permohonanku ini dikabulkan Nya. Aku juga memohon agar ummatku tidak diadzab atas dosanya dengan ditenggelamkan, maka permohonanku inipun dikabulkan oleh Nya. Akupun memohon agar mereka tidak dirusak dengan perpecahan dan perbedaan pendapat, maka permohonanku yang ini tidak dikabulkan Allah”.(Lihat Mukhtaarul Ahaadist An- Nabawiyyah bab Siin).
SEPUTAR AL-KHAIRIYYAH (facebook:: https://www.facebook.com/khaeruddin.khasbullah)
Senin, 31 Oktober 2011
Kamis, 20 Oktober 2011
@ TAWASSUL DALAM PERSPEKTIF HADIST
Tanbihun – Tawassul adalah berdoa dengan perantara, sedari dulu ulama dipenjuru dunia memperbolehkan dan mengamalkan tawassul baik dengan amal sholih, ataupun dengan pribadi dan kedudukan nabi Muhammad SAW serta para auliya’. Hanya saja semenjak datangnya gelombang pembaharuan yang dihembuskan oleh Muhammad Bin Abdul wahhab, maka terjadi goncangan ditubuh umat Islam. Mereka yang mengamalkan tawassul kepada Nabi dan para wali dicap sebagai biang Bid’ah dan Syirik. Bukan cuma itu, sejumlah auliya’ Alloh dihujat habis-habisan mulai dari Syaikh Ahmad Badawi sampai para wali songo di tanah jawa. ( Ada CD rekaman ceramah ustadz mereka pada penulis ).
Rabu, 05 Oktober 2011
WALISONGO TERNYATA TIDAK HANYA "SONGO" (SEMBILAN)
e
WALI SONGO TERNYATA LEBIH DARI “SONGO (9)”
Diterjemahkan oleh: H. Khaeruddin Khasbullah, dengan beberapa tambahan
Judul asli:
Walisongo
The Nine Sufi Saints of Java
The Nine Sufi Saints of Java
“Tiada seyogyanya seseorang patut menjadi pemimpin suatu bangsa
Kecuali tatkala ia telah menguasai tiga hal, yakni:
- Ilmunya para ulama dan para cendekia
- Kebijaksana an para bijak bestari,
- Dan Ia telah memiliki siasat raja- raja……”.
(Syekh Abdul Qodir Al- Jiilany)
Langganan:
Postingan (Atom)